Page

Minggu, 31 Juli 2016

Aqidah, Syariat, Tarikat, Hakikat, dan Marifat



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Aqidah
Aqidah secara bahasa berasal dari kata (  عقد) yang berarti ikatan. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu.

Dalam ajaran Islam, aqidah Islam (al-aqidah al-Islamiyah) merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam apa yang disebut dengan rukun iman, yaitu keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta taqdir baik dan buruk.
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan diterimanya suatu amal. Allah subahanahu wata`ala berfirman,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا.
Artinya:“Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Kahfi: 110)
2.2  Syariat
Syariat menurut bahasa dari kata شرع-يشرع-شرعا yang berarti membuat peraturan atau undang-undang. Syariat menurut istilah tasawuf yaitu syarat mutlak bagi salik (menempuh jalan ruhani menuju Allah). Makna yang lebih luas dari syariat adalah apapun yang telah Allah perintahkan baik secara langsung (wahyu) maupun melalui Nabi nya. Syariat berbentuk lahir yang merupakan titik tolak keberangkatan dalam perjalanan ruhani manusia.
2.3  Tarikat
Tarikat berasal dari bahasa arab الطريق  jamaknya طرائق yang berarti jalan, keadaan, aliran dalam garis segala sesuatu.
Tarikat menurut istilah ulama Tasawuf :
“Jalan kepada Allah dengan mengamalkan ilmu Tauhid, Fikih dan Tasawuf.”
“Cara atau kaifiat mengerjakan sesuatu amalan untuk mencapai sesuatu tujuan.”
Berdasarkan beberapa definisi di atas, jelas terlihat bahwa tariqat adalah suatu jalan atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengamalkan ilmu Tauhid, Fikih, dan Tasawuf.
Ada dua macam tarikat:
  1. Tarikat wajib
Yaitu amalan-amalan wajib, baik fardhu ain dan fardhu kifayah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Tarikat wajib yang utama adalah mengamalkan rukun Islam. Jenis tarikat ini sudah ditentukan oleh Allah SWT melalui Al-Quran dan Al-Hadis.
2.      Tarikat sunah
Tarikat sunah adalah kumpulan amalan-amalan sunah dan mubah yang diarahkan sesuai dengan lima syarat ibadah untuk membuat pengamalnya menjadi orang yang bertaqwa. Tarikat sunah ini menjadi tambahan dari tarikat wajib yang sudah diamlkan. Jenis tarikat ini disusun oleh seorang guru mursyid untuk diamalkan oleh murid-murid dan pengikutnya.
Unsur-unsur Tarekat
1.      Mursyid
Mursyid atau guru atau master atau pir bertugas menemani dan membimbing para penempuh jalan spritual untuk mendekatiAllah.
2.      Baiat
Adalah janji seorang murid kepada gurunya,  bahwa ia akan mengikuti apapun yang diperintahkan oleh sang guru, tanpa “reserve”
3.      Silsilah
Silsilah tariqat adalah “nisbah”, hubungan guru terdahulu smbung-menyambung antara satu sama lain sampai kepada Nabi.
4.      Murid
Adalah orang yang sedang mencari bimbingan perjalanannya menuju Allah.
5.      Ajaran
Adalah praktik-praktik dan ilmu-ilmu tertentu yang diajarkan dalam sebuah tarekat.
2.4 Hakikat
Hakikat berasal dari kata arab haqqo, yahiqqu, haqiqotan yang berarti kebenaran. Hakikat ini berasal dari kata po­kok hak (al-Haq), yang berarti milik (ke­punyaan) atau benar (kebenaran). kata Haq, secara khusus oleh orang-orang sufi sering digunakan sebagai istilah untuk Allah, sebagai pokok (sumber) dari segala kebenaran, sedangkan yang berlawanan dengan itu semuanya disebut batil (yang tidak benar).
Hakikat artinya l’tikad atau kepercayaan sejati (mengenal Tuhan), maka hakikat ini pekerjaan hati. Sehingga tidak ada yang didengar selain Allah, atau gerak dan diam itu diyakini dalam hati pada hakikatnya adalah kekuasaan Allah. (Abdurrahman Siddik Al Banjari, 1857 kitab Amal Ma’rifat)
2.5 Ma’rifat
Bahasa: Arofa-Ma’rifat, Arif-Ma’ruf yang arti dasarnya adalah kenal atau tahu. Menurut imam Al-ghazali :mengetahui rahasia-rahasia Allah dan mengetahui peraturan-peraturan-Nya dengan segala yang ada.

Hubungan syariah, tariqah dan hakikat
Syariat seperti perahu
Tariqat seperti lautan
Hakikat seperti mutiara yang mahal

Hubungan dengan Tasawwuf
Dalam ilmu tasawuf, hakikat merupa­kan salah satu bagian (tingkat) dari empat tingkatan ilmu: syariat, tarekat, makrifat dan bakikat. Syariat, sebagai ilmu yang paling awal, mempelajari tentang amal  ibadah dan muamalat secara lahir.
Tarekat, sebagai ilmu kedua, mempelajari tentang latihan-latihan rohani dan jasmani yang di­lakukan sekelompok umat Islam (para sufi) menurut ajaran-ajaran tertentu, yang tujuan pokoknya adalah untuk mempertebal iman dalam hati para pengikutnya, sehingga tidak ada lagi yang lebih indah dan dicintai selain daripada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar