MAKALAH
BISNIS
PENGANTAR
MENGEMBANGKAN DAN MENETAPKAN HARGA PRODUK
DISUSUN
OLEH:
M.
IRFAN HARI SISWANTO (15830063)
RISKA YANTY (15830074)
KELOMPOK 9
RISKA YANTY (15830074)
KELOMPOK 9
PROGRAM
STUDI KEUANGAN SYARI’AH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan pertumbuhan
ekonomi dan perkembangan teknologi, maka dunia usaha pun mengalami perkembangan
yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan
produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan
pesat dalam dunia usaha juga menberikan gambaran tentang kesejahteraan
masyarakat yang semakin meningkat, kesejahteraan yang meningkat ini akan
meningkatkan pula daya beli masyarakat atau konsumen. Tetapi
pada sisi lain perkembangan itu menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin
ketat pada dunia usaha dewasa ini. Perusahaan yang pada mulanya memiliki pangsa
pasar yang besar, serta daerah pemasaran yang luas, kini dituntut untuk bekerja
lebih efisien dan efektif serta tanggap mengantisipasi pasar yang akan mereka
masuki baik pada saat ini maupun pada saat yang akan datang.
Dari sisi pasar, dengan banyaknya operator
(penyelenggara telekomunikasi) telah memicu kecenderungan semakin meningkatnya bargaining
position pelanggan di mata operator. Dengan kecenderungan ini, para
operator harus semakin fokus kepada pelanggan dan harus mampu meningkatkan
pelayanan.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, salah satu persoalan yang cukup penting dalam suatu perusahaan
adalah aspek pemasaran, yaitu bagaimana supaya barang atau jasa dapat terjual dan
memberikan kepuasan kepada konsumen. Setiap perusahaan akan menganut sistem
pemasaran yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan besar kecilnya
perusahaan tersebut. Secara teoritis kebijaksanaan yang ditempuh oleh setiap perusahaan untuk
memasarkan hasil produksinya adalah kombinasi dari empat kegiatan pemasaran
yang dikenal dengan bauran pemasaran atau marketing mix. Variabel-variabel
marketing mix terdiri atas bagaimana menciptakan produk, penetapan harga,
pelaksanaan promosi dan pemilihan saluran distribusi.
Promosi merupakan salah satu
unsur dari bauran pemasaran (markeing mix), disamping penetapan harga jual,
produk, dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh terhadap usaha perusahaan
untuk mencapai volume penjualan yang maksimal, karena meskipun produk yang
ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh, jika tidak
disertai promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai. Suatu
usaha jika ingin mencapai tingkat penjualan yang maksimal, perusahaan dapat
memakai beberapa macam bauran promosi yaitu : periklanan, promosi penjualan,
publisitas dan penjualan perorangan. Namun dari semua hal yang diharapkan dari
promosi, perlu pula dipertimbangkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan
promosi itu dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan penjualan
dan sampai sejauh mana promosi itu dapat menarik konsumen untuk membeli produk
yang ditawarkan. Efektifitas promosi sangat tergantung dari pemilihan bentuk promosi
yang diperlukan terhadap produk yang dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu
memerlukan bentuk promosi tertentu pula dan jenis promosi yang lain harus
dipergunakan bentuk promosi yang lain pula. Dengan kata lain tidak semua bentuk
promosi dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak
sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu, harus
dicari suatu bentuk promosi yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan
dipromosikan.
Demikian halnya dengan PT. Telkom Makassar yang bergerak dalam jasa telekomunikasi
berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya sehingga produk yang
dipasarkannya dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan, hal ini sangat penting
mengingat salah satu sumber pendapatan PT. Telkom Makassar adalah dari penjualan berbagai produknya
termasuk produk ”Telkom Flexi”. Telkom Flexi yang launching di Makassar pada
tanggal 21 Mei 2003 menawarkan dua jenis layanan berupa kartu pasca bayar
”Flexi Classy” maupun prabayar ”Flexi Trendy”, diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan serta menjadi produk unggulan yang siap bersaing dengan
produk sejenis di Makassar.
Adapun upaya yang dilakukan
oleh PT. Telkom Makassar untuk meningkatkan penjualan produk „‟Telkom
Flexi” yaitu dengan menggunakan promosi pemasaran dengan cara memperkenalkan
produknya kepada masyarakat dengan memasang iklan melalui media cetak dan media
elektronika, disertai dengan pembagian merchandise untuk memberikan informasi
yang akurat dan jelas serta pelayanan yang optimal/total terhadap konsumen.
Dengan promosi pemasaran
tersebut diharapkan produk yang dihasilkan akan dikenal oleh masyarakat luas
dan membangun merk yang kuat serta memiliki identitas yang dapat menggambarkan
suatu value yang akan menancap dalam benak konsumen, serta dapat menarik minat
beli konsumen atau calon pembeli sehingga tercapai tujuan perusahaan yaitu
meningkatkan volume penjualan, serta menjadikannya posisi leader di pasar.
1.2
Perumusan Masalah
1. Apakah semua produk harus dikembangkan ?
2. Apa indikator suatu produk telah berkembang
?
3. Bagaimana cara mengembangkan suatu produk
secara domestik maupun internasional ?
1.3 Tujuan
Ø Menjelaskan definisi produk sebagai suatu paket nilai (value
package).
Ø Menggambarkan proses pengembangan produk baru dan menelusuri
tahap-tahap siklus hidup produk.
Ø Menjelaskan pentingnya pemberian merek, pengemasan, dan pelabelan.
Ø Mengidentifikasikan berbagai tujuan penetapan harga yang menentukan
keputusan mengenai penetapan harga dan menjelaskan alat-alat penetapan harga
yang digunakan dalam membuat keputusan tersebut.
Ø Membahas taktik dan strategi penetapan harga baik untuk
produk-produk baru maupun yang telah ada.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PRODUK
Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk mengisi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Pelanggan membeli produk karena nilai yang
ditawarkannya. Dengan demikian, produk yang berhasil merupakan paket nilai
yang memberikan ciri khas yang benar serta manfaat yang tepat.
2.1.1 Paket Nilai (Value Package)
Paket nilai adalah produk
yang dipasarkan sebagai kumpulan atribut bernilai tambah, termasuk biaya yang
layak. Ciri khas adalah ciri, berwujud atau tidak berwujud,
yang dibangun perusahaan ke dalam produk-produknya. Agar dapat dijual, ciri
khas juga harus memberikan manfaat. Isi paket nilai adalah fitur dan pelayanan
yang keseluruhannya, menambah nilai dengan memberi manfaat yang meringankan dan
memberikan kepuasan bagi para pelanggannya.
2.1.2 Mengklasifikasikan Barang dan Jasa
Produk-produk Konsumsi
§ Barang Kebutuhan Sehari-hari (susu, beras, koran) dan Jasa
Kebutuhan Sehari-hari (laundry, resto cepat saji).
Merupakan
produk/jasa yang tidak mahal yang dibeli dan dikonsumsi secara cepat dan berkala.
§ Barang Belanja (spare part mobil, kaos, celana jeans) dan Jasa
Belanja (asuransi).
Merupakan
produk/jasayang cukup mahal dan lebih jarang dibeli.
§ Barang Kebutuhan Khusus (kursi roda, gaun pengantin) dan Jasa
Kebutuhan Khusus (katering resepsi pernikahan, ambulance).
Merupakan
Produk/Jasa yang mahal dan jarang dibeli.
Produk-produk Industri
§ Barang Biaya Beban (tembakau yang diproses menjadi rokok) dan Jasa
Biaya Beban (biaya transport).
Merupakan
produk/jasa yang dikonsumsi dalam setahun oleh perusahaan yang memproduksi
barang-barang lain atau menyediakan jasa lain.
§ Barang Modal (Gedung, Peralatan Komputer, Perlengkapan Permanen)
merupakan barang/jasa yang bersifat permanen, biasanya memiliki perkiraan umur
lebih dari setahun sampai beberapa tahun. Sedangkan Jasa Modal merupakan jasa
yang dibuat untuk komitmen jangka panjang (pemeliharaan gedung dan peralatan).
2.1.3 Bauran Produk
Bauran Produk adalah
kelompok produk (konsumsi, produksi, atau keduanya) yang dibuat oleh suatu
perusahaan agar tersedia untuk dijual. Misalnya penyedot debu, rice cooker,
blender, dll. Sedangkan kelompok produk serupa yang ditujukan untuk sekelompok
pembeli yang serupa yang akan menggunakan produk itu dengan cara yang sama
disebut Lini Produk.
2.2 PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK BARU
Merupakan
kewajiban bagi suatu perusahaan untuk terus mengembangkan produk baru apabila
perusahaan tersebut ingin dapat terus bersaing di dunia pasar. Tidak ada
perusahaan yang akan bertahan hanya dengan berpaku pada satu produk saja. Bahkan
produk yang sudah dikenal cukup lama pun memerlukan pembaruan.
2.2.1 Proses Pengembangan Produk Baru
Dalam proses
pengembangan produk baru, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Tingkat Mortalitas Produk, yaitu tingkat
kekuatan suatu produk yang berhasil di pasaran, yang berdasarkan pada inovasi
dan manfaat atau sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2. Percepatan Masuknya Produk ke Pasar. Dalam
hal ini, setiap waktu menjadi sangat berharga, karena apabila suatu produk baru
yang dibutuhkan konsumen diperkenalkan kepada konsumen lebih awal dan belum
didahului oleh pesaing lain, maka kemungkinan sukses akan semakin besar.
2.2.2 Tahapan Proses Pengembangan
Untuk mengembangkan atau mendiversifikasi lini produk, perusahaan harus
mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk baru. Banyak perusahaan memiliki
departemen riset dan pengembangan untuk menjelajahi kemungkinan produk baru
dengan tujuh proses langkah dasar. Tujuh proses langkah dasar yaitu:
1. Gagasan produk : Mencari gagasan produk baru
2. Penyaringan : Menghilangkan semua gagasan produk baru yang tidak bertautan dengan
konsep atau tujuan perusahaan
3. Pengujian konsep : Menggunakan riset pasar untuk mendapatkan masukan konsumen tentang
manfaat dan harga produk
4. Analisis bisnis : Membandingkan biaya dan manfaat pembuatan untuk melihat apakah produk
mencapai tujuan laba minimumnya
5. Pengembangan prototype : Memproduksi versi permulaan produk
6. Pengujian produk dan pemasaran : Mengeluarkan produk yang terbatas, menguji produk untuk melihat apakah
produk tersebut memenuhi persayaratan kinerja, dan jika demikian dapat dijual
secara bebas
7. Komersialisasi : Memulai produksi dan pemasaran berskala penuh
2.2.3 Variasi dalam Proses Jasa
Dalam pengembangan jasa, ada dua perbedaan penting dalam 7 langkah, yaitu :
1. Gagasan jasa, yaitu pencarian gagasan jasa yang mencakup
tugas yang disebut pendefinisian paket jasa,
yaitu ciri khas berwujud atau tidak berwujud yang mencirikan jasa dan
menetapkan spesifikasi jasa.
2. Rancangan proses jasa adalah tiga bidang yang dibutuhkan dalam mengembangkan produk
jasa, yaitu :
a. Seleksi proses
Mengidentifikasi setiap
tahap dalam jasa, termasuk urutan dan pengaturan waktu.
b. Persyaratan pekerja
Menjabarkan perilaku
karyawan, kemampuan, keahlian, dan interaksi dengan pelanggan selama pengadaan
jasa.
c. Persyaratan fasilitas
Merancang semua
peralatan yang mendukung penyediaan jasa.
2.2.4 Daur Hidup Produk
Produk di pasar memasuki daur hidup produk/product life
cycle(PLC), yaitu rangkaian tahap
kehidupan produk selama menghasilkan laba. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya
:
1. Perkenalan, tenaga pemasaran berfokus membuat konsumen
potensial sadar akan produk dan manfaatnya.
2. Pertumbuhan, penjualan mulai menanjak dan produk mulai menghasilkan laba.
3. Dewasa, walaupun produk mendapatkan tingkatan laba
tertinggi, meningkatnya persaingan akhirnya mengakibatkan pemotongan harga dan
laba yang lebih rendah.
4. Penurunan, penjualan dan laba kemudian beralih ke produk-produk baru yang memasuki tahap perkenalan
Setiap
perusahaan tentu berharap dapat terus mempertahankan posisi produk dalam tahap
dewasa selama mungkin. Banyak perusahaan memperpanjang daur hidup produk
melalui berbagai macam cara yang kreatif, diantaranya :
1.
Perluasan Produk (product extension)
Produk
yang telah ada, dipasarkan secara global tanpa adanya modifikasi/perubahan.
2.
Adaptasi Produk (product adaptation)
Produk
dimodifikasi agar memiliki daya tarik yang lebih besar di negara lain.
3.
Pengenalan Ulang (reintroduction)
Proses
membangkitkan kembali ke pasar-pasar baru, produl-produk yang telah menjadi
usang dalam pasar yang lama.
2.3 IDENTIFIKASI PRODUK
2.3.1 Pemberian Merek Produk
Pemberian merek adalah proses menggunakan simbol untuk
mengkomunikasikan ciri produk tertentu yang dibuat oleh produser tertentu.
Menambah Nilai
Merek Melalui Ekuitas Merek
Perusahaan yang memiliki ekuitas merek lebih tinggi memiliki kesadaran
dan kesetiaan merek yang lebih besar pada pihak konsumen dan pangsa pasar yang
lebih besar dibandingkan merek-merek yang bersaing. Ekuitas merek adalah kadar kesetiaan dan kesadaran konsumen
terhadap suatu merek dan pangsa pasar yang dibidiknya. Dan hal ini akan
menimbulkan kesadaran merek, dimana
nama suatu merek akan muncul di ingatan konsumen ketika memikirkan suatu
produk.
Pemberian Nama
e-Business
Di dalam pergerakan pasar yang semakin cepat dan transaksi
elektronik yang semakin pesat, perusahaan harus terus ikut mengikuti perkembangan,
salah satunya di dunia internet. Hal ini akan mempercepat dan memperluas
hubungan dengan konsumen di dalam maupun di luar negeri. Dengan demikian, nama
suatu merek akan semakin meluas.
Jenis-jenis
Merek
Adapun jenis-jenis merek secara umum, diantaranya :
1. Merek Nasional adalah
produk bermerek yang diproduksi dan didistribusikan secara luas oleh produsen
dan membawa nama produsen.
2. Merek Lisensi adalah nama merek yang dibeli dari
organisasi atau individu yang memiliki merek tersebut.
3. Merek Pribadi adalah produk bermerek yang dikomisikan oleh pedagang
grosir atau pengecer kepada produsen tertentu.
2.3.2 Pengemasan Produk
Dengan sedikit pengecualian, suatu produk membutuhkan beberapa bentuk kemasan – wadah fisik tempat produk itu
dijual, diiklankan, atau dilindungi. Kemasan membuat produk itu menarik,
menampilkan nama merek, serta mengidentifikasi ciri dan manfaat. Kemasan juga mengurangi risiko kerusakan, pecah, atau busuk, dan
memperkecil kemungkinan dicuri. Setiap produk memiliki label pada kemasannya
yang mengidentifikasi namanya, produsen dan kandungannya.
2.3.3 Pelabelan Produk
Setiap produk
memiliki label pada kemasannya. Label adalah
bagian dari pengemasan produk yang mengidentifikasikan nama, pabrik, dan
isinya. Secara garis besar hampir serupa dengan fungsi kemasan, perbedaannya
ada pada informasi yang dicantumkan pada label lebih lengkap.
2.4 MENETAPKAN HARGA
Penetapan Harga adalah
proses menentukan berapa yang akan diterima perusahaan dalam penjualan
produknya. Dalam penetapan harga,
manajer memutuskan berapa yang akan diterima perusahaan sebagai imbalan
produknya.
2.4.1 Tujuan Penetapan
Harga
Tujuan penetapan harga (pricing
objective) merujuk pada tujuan yang ingin didapatkan produsen sebagai akibat dari
keputusan penetapan harga.
Ada beberapa tujuan dalam penetapan
harga, diantaranya :
Ø Tujuan
Memaksimalkan Laba
Dalam
menghitung laba, para manajer harus mempertimbangkan biaya bahan produksi dan
tenaga kerja. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan sumber daya modal
terkait yang harus dimiliki perusahaan untuk menghasilkan tingkat laba itu.
Dengan demikian, banyak perusahaan menetapkan harga untuk mencapai tingkat
return on sales atau investasi modal yang ditargetkan.
Ø Tujuan
Pangsa Pasar
Pangsa Pasar adalah
persentase dari total penjualan pasar bagi perusahaan tertentu untuk jenis
produk tertentu. Untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi, beberapa
perusahaan menetapkan harga rendah dan menerima sedikit laba, demi mendapatkan
pembeli yang mau mencoba produknya. Bahkan bagi produk yang telah mapan,
pertimbangan pangsa pasar lebih utama dibandingkan memaksimalkan laba. Karena
saat suatu perusahaan mendominasi pasar, penjualan akan lebih banyak secara
kontinu, dan dengan demikian akan mendapatkan laba yang lebih besar meskipun
dengan harga yang lebih rendah.
Ø Tujuan
e-Business
Dalam
perkembangannya, sistem belanja dengan menggunakan internet jauh lebih efisien
daripada harus mendatangi satu per satu toko. Hal ini dikarenakan internet
memberikan hubungan yang lebih langsung antara produsen dan konsumen, dan juga
konsumen terhindar dari biaya grosir dan eceran, sehingga harganya lebih murah.
2.4.2 Alat-Alat Penetapan Harga
Untuk mengukur potensi dampak
sebelum menetapkan harga akhir, manajer menggunakan 2 alat utama (yang sering
digabungkan) :
1. Penetapan harga berorientasi biaya
Para manajer
menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk menyediakannya bagi
pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka menjumlahkan biaya-biaya ini
dan menambahkan angka untuk meraih laba, mereka menghasilkan mark up, yaitu jumlah yang ditambahkan ke dalam biaya barang agar dapat
menjualnya dengan memperoleh laba.
2. Analisis titik impas
Para manajer
menaksir biaya total versus pendapatan untuk berbagai volume penjualan.
Analisis ini menunjukkan pada harga jual tertentu. Jumlah unit yang harus
dijual harus dapat menghasilkan pendapatan total yang sama dengan total biaya
yang disebut titik impas, yang tidak menghasilkan laba atau rugi.
2.5 STRATEGI DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA
2.5.1 Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga memiliki
dampak langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada beberapa cara strategi
penetapan harga dalam produk-produk baru maupun yang sudah beredar,
diantaranya :
ü Penetapan
Harga yang Telah Beredar
Ada tiga pilihan untuk penetapan harga produk yang
sudah ada :
1. Penetapan harga diatas harga pasar memanfaatkan
asumsi-asumsi umum bahwa harga lebih tinggi berarti mutu lebih tinggi.
2. Penetapan harga di bawah pasar berfungsi
jika perusahaan dapat menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil
menjaga biaya di bawah pesaing yang menetapkan harga lebih tinggi.
3. Penetapan harga mendekati harga pasar
adalah pilihan lainnya.
ü
Penetapan Harga Produk Baru
Perusahaan-perusahaan
yang menetapkan harga produk baru harus memilih antara dua opsi kebijakan
penetapan harga:
1. Penetapan harga mengapung : Menetapkan harga awal yang tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan
laba memungkinkan perusahaan mendapatkan laba besar atas masing-masing barang
yang terjual; tenaga pemasaran harus meyakinkan konsumen bahwa produknya
benar-benar beda dari produk yang ada.
2. Penetapan harga penetrasi : Menetapkan harga awal rendah untuk memantapkan produk baru di pasar.
Harga Tetap dan Harga Dinamis dalam e-Business
Kemudahan informasi yang didapat dari internet membuat penetapan
harga lebih konvensional. Penetapan harga dinamis menjadi mudah karena aliran
informasi di internet memberitahu juataan pembeli di seluruh dunia dalam waktu
singkat mengenai adanya perubahan dalam ketersediaan produk.
2.5.2 Taktik Penetapan Harga
Terlepas dari strategi penetapan harganya, perusahaan yang menjual
banyak barang dalam satu kategori produk sering menggunakan:
1. Penetapan harga lini, yakni menawarkan barang-barang dalam kategori
tertentu pada sejumlah harga yang terbatas. Dengan menetapkan harga llini, toko
menetapkan terlebi dahulu tiga atau empat titik harga dimana produk akan dijual.
2. Penetapan harga psikologis
memanfaatkan fakta bahwa pelanggan tidak benar-benar rasional ketika melakukan
keputusan pembelian Penetapan harga ganjil-genap didasarkan pada teori
bahwa pelanggan lebih meyukai harga yang tidak ditawarkan dalam angka bulat.
3. Pendiskonan. Seringkali penjual harus menawarkan pemotongan harga(diskon) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.
2.5.3 Penetapan Harga Internasional
Dalam penetapan
harga internasional, harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen dunia. Strategi
alternatif diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar asing dengan cara
menetapkan harga produk di bawah biaya. Sebagai hasilnya, produk tertentu akan
diberi harga lebih rendah di pasar asing daripada di pasar domestiknya.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Bisnis
Pengantar tentang “Mengembangkan dan
Menetapkan Harga Produk” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Banyak
perusahaan yang menghadapi sebuah masalah, dimana mereka harus menciptakan produk baru, tetapi
kemungkinan berhasil sukses terhadap produk tersebut sangat kecil. Secara
keseluruhan, untuk menciptakan produk baru yang berhasil. Perusahaan harus
memahami pelanggannya, pasar, pesaing, serta pengembangan produk yang
memberikan nilai unggul bagi pelanggan. Perusahaan harus mempunyai rencana
produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan produk baru yang
sistematis.
Pengembangan
produk baru dimulai dengan penciptaan ide. Perusahaan menemukan dan
mengembangkan ide produk baru dari berbagai sumber. Banyak ide produk baru
berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan
resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam
rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. Dengan mengadakan
survei dan kelompok fokus serta mengalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan,
perusahaan dapat menghasilkan ide produk baru yang akan memenuhi kebutuhan
spesifik konsumen.
Perusahaan
melacak penawaran pesaing dan menginspeksi produk baru, memilih produk,
menganalisis kinerja produk, dan memutuskan apakah mereka akan memperkenalkan
yang sama atau produk yang lebih baik. Distributor dan pemesok berada dekat
dengan pasar dan dapat menyalurkan informasi tentang masalah konsumen dan
kemungkinan produk baru. Selain mengembangkan produk-produk baru tersebut,
perlu adanya pula nama/merk yang akan dikenal luas oleh masyarakat. Dengan
demikian produk yang dipasarkan juga lebih cepat berkembang.
Dalam hal ini
harga produk juga sangat berpengaruh
bagi perusahaan. Dengan harga yang mahal, produk yang dipasarkan tidak akan
cukup laku. Namun apabila dipasarkan dengan harga yang minim, hal tersebut juga
kemungkinan tidak sesuai dengan nilai produksi yang dikeluarkan. Dengan adanya
hal ini perusahaan perlu menetapkan harga akhir yang merujuk pada tujuan yang
akan didapatkan dengan mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan
Jilid 1, Erlangga : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar