Bab 10
|
anggaran PADA PERUSAHAAN JASA
Indikator Kompetensi
1.
Memahami
Anggaran Induk pada Perusahaan Jasa
2.
Memahami
Penyusunan Anggaran Induk pada Perusahaan Jasa
|
|
|
A. Anggaran Pendapatan/penjualan
Tujuan utama dari berdirinya
perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan. Kemudian keuntungan di dapat
apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga pokoknya, kemudian
yang di dapat akan masuk ke dalam kas sebagai pendapatan. Anggaran pendapatan
menyajikan informasi tentang perkiraan pendapatan yang akan diterima dari
penjualan barang/jasa kepada pelanggan dan harga jual dalam satu periode
anggaran. Pada umumnya kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk
menjual hasil produksinya adalah terbatas. Dengan demikian tidak ada perlunya
membeli material, menghasilkan barang/jasa, mencari modal atau membeli
mesin-mesin yang lebih besar daari kemampuan menjual. Sehingga dapat dikatakan
bahwa anggaran penjualan merupakan dasar dilakukannya aktivitas-aktivitas yang
lain, dan pada umumnya anggaran penjualan disusun paling dahulu dari
anggaran-anggaran lainnya.
Ada beberapa definisi dari
anggaran penjualan (pendapatan), diantaranya yaitu :
- Anggaran yang menerangkan secara terperinci dan teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang.
- Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Menjual (sell) berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan (selling) berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen (pembeli). Jualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual. Jadi, penjualan memiliki arti yang berbeda dengan jualan. Anggaran jualan disusun oleh fungsi penjualan (manajer pemasaran). Anggaran jualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut dapatan jualan (sales revenues). Jualan terdiri atas jualan kotor dan jualan bersih. Jualan bersih diperoleh setelah dikurang dengan potongan dan retur jualan.
- Anggaran penjualan yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk menjual (komisi penjualan, gaji staf penjualan, pengiklanan, dan promosi penjualan) dan untuk mendistribusikan barang kepada konsumen (biaya pemrosesan pesanan, penanganan, penyimpanan, dan pengiriman).
Penyusunan anggaran
pendapatan sangat penting karena nantinya informasi yang didapat digunakan
sebagai input oleh kebanyakan anggaran lainnya seperti anggaran produksi,
disana kemudian dibuatlah anggaran bahan baku langsung dan anggaran tenaga
kerja langsung. Maka jika anggaran pendapatan tidak akurat, akan menyebabkan
tidak akurat pula anggaran yang lain yang menggunakannya sebagai sumber.
Tanggung jawab atas
informasi pendapatan terletak pada manajer penjualan namun kita juga bisa
mendapat input informasi yang lain mengenai prospek pendapatan di masa
mendatang yang dapat kita peroleh dari sumber antara lain:
- Manajer pembelian bagian pembelian dapat memberikan wawasan apakah ada perubahan yang signifikan atas biaya yang masuk.
- Managjer teknik manajer tenik dapat memberikan informasi mengenai status pengembangan produk baru, da kapankemungkinan produk tersebut dapat dijual. Selanjutnya, jika terdapat masalah dengan produk tersebut yang menyebabkan penarikan dari pasar, maka manajer teknik dapat mengumngkapkan produk yang mana, kapan haus ditarik, dan kira-kira sampai kapan.
- Manajer pemasaran bagian pemasaran tentu memiliki pengetahuan yang terbaik tentang kapan produk baru dapat dikeluarkan dengan demikian dapat pula memerikan tanggal dimulainya penjualan dengan tingkat presisi yang tinggi.
- Analisis keuangan analisis keuangan harus mengkaji jejak 12 bulan sejarah penjualan produk, guna melihat tren volume unit dan point harga yang tidak disadari oleh manajer penjualan.
- CEO mungkin sedang mempertimbangkan tindakan strategis yang menjadikan proyeksi manajer penjualan tidak relevan, seperti penghentian penjualan atau penutupan lini produk, atau pembukaan daerah penjualan yang sama sekali baru.
Sumber-sumber informasi
pendapatandapat juga kita dapat dari sumber informasi pendapatan primer dan
sumber informasi pendapatan skunder. Sumber informasi primer adalah sumber yang
kemungkinan memiliki keberhasilan yang tertinggi untuk dicapai pada anggaran
pendapatan, dan sumber ini memberitahu bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang
jelas untuk menyediakan barang atau jasa. Sumber primer ini antara lain:
- Penjualan historis untuk melihat bagaimana alur penjualan sebelumnya dan apa yang perlu diperbaiki
- Pembatasan kontrak misal jika perusahaan menjual barang atau jasa dengan kontrak, maka masukan ke anggaran itu jumlah sisa pendanaan yang tersedia menurut kontrak
- Promosi penjualan jika bagian pemasaran merencanakan untuk meluncurkan promosi penjualan, maka sisipkan dampak promosi tersebut pda anggaran
- Pertambahan kenaikan penjualan roduk jika perusahaan berencana menawarkan produk baru yang merupakan turunan dari produk yang sudah ada maka sangat mungkin perusahaan dapat menjualnya dengan sukses.
Sedangkan sumber
informasi pendapatan sekunder adalah sumber yang mempunyai probabilitas sukses
lebih rendah dicapai pada anggaran pendapatan dan ini memberi tahu bahwa
perusahaan mempunyai sedikit saja kemampuan untuk menyediakan produk atau jasa.
- Penjualan produk baru dimana akan mendapat masalah mengenai ketidakpastian pemasok, kapabilitas produksi, point harga, pesaing dll
- Penjualan di negara baru jika perusahaan masuk ke negara baru tanpa mitra setempat maka ia akan sulit untuk memprediksi penjualannya.
Yang akan di bahas dalam
modul ini mengenai perusahaan jasa. Contoh
kasusnya ketika akan menyusun anggaran pendapatan misal:
Fakultas FEBI
akan mengadakan pelatihan terhadap mahasiswa pada tahun 2016 terdiri pelatihan
akuntansi dasar dan menengah, perpajakan, computer akuntansi, pihak fakultas
mengelompokan pelatihan tersebut menjadi dua berdasarkan tempat pelaksanaan
pelatihan yaitu pelatihan Sleman dan pelatihan Bantul. Pelatihan Sleman mendapat peserta
sebanyak 300 dengan tiket Rp3.500.000 per peserta.
Sedangkan pelatihan Bantul
mendapat peserta sebanyak 500 peserta dengan harga jual tiket Rp2.800.000.
Pihak fakultas menargetkan jumlah peserta dan harga jual tiket akan naik sebesar
10% pada tahun 2017.
FAKULTAS FEBI
Anggaran Pendapatan Pelatihan tahun 2008
|
|||
|
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Total
|
Jumlah peserta
|
330
|
550
|
|
Harga jual
|
3.850.000
|
3.080.000
|
|
Pendapatan pelatihan
|
1.270.500.000
|
1,694.000.000
|
2.964.500.000
|
Prosentase pendapatan
total
|
|
|
|
Target pendapatan pada
pelatihan tahun 2008 adalah sebesar Rp 2.964.500.000 mengalami kenaikan 10%
dari pendapatan pelatihan di tahun sebelumnya
B. Anggaran Beban Langsung Pelatihan
Manajemen
Fakultas FEBI mengelompokkan beban-beban yang dikeluarkan untuk melaksanakan
kegiatan pelatihan ke dalam dua kelompok beban, yaitu beban langsung dan beban
tidak langsung pelatihan. Pengelompokan ini semata-mata untuk memudahkan manajemen
merencanakan dan mengendalikan biaya pelatihan.
Beban langsung pelatihan
adalah segala macam pengeluaran yang dapat ditelusuri dengan mudah ke kegiatan
pelatihan. Sementara itu, beban tidak langsung pelatihan adalah beban-beban
yang tetap harus dikeluarkan agar pelatihan dapat berlangsung tetapi sangat
sulit ditelusuri ke kegiatan pelatihan.
Manajemen Fakultas FEBI
telah menentukan beban-beban langsung pelatihan yang terdiri atas:
- Beban honor instruktur dan asisten instruktur pelatihan,
- Beban sewa ruangan pelatihan,
- Beban makan-minum peserta pelatihan,
- Beban perlengkapan pelatihan peserta (seminar kit, block note,sertifikat, kertas folio, dan alat tulis).
Untuk tahun 2017,
manajemen telah menetapkan target persentase beban langsung terhadap pendapatan
pelatihan 2017 untuk pelatihan Sleman dan Bantul, seperti terlihat pada tabel
di bawah ini.
Jenis Beban
|
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Beban honor instruktur dan
asisten instruktur
|
17,5%
|
15%
|
Beban sewa ruangan
|
8%
|
6%
|
Beban makan-minum peserta
|
8%
|
10%
|
Beban perlengkapan pelatihan
peserta
|
2%
|
4%
|
Berikut ini adalah
anggaran beban langsung pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017,
Fakultas FEBI
Anggaran Beban Langsung Pelatihan Tahun 2017
|
|||
|
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Total
|
Beban honor instruktur
|
150.000.000
|
90.700.000
|
240.700.00
|
Beban sewa ruangan
|
70.300.000
|
30.300.000
|
100.600.000
|
Beban makan-minum
|
70.300.000
|
40.100.000
|
110.400.000
|
Beban perlengkapan pelatihan
|
15.700.000
|
19.800.000
|
35.500.000
|
Beban langsung pelatihan
|
Rp306.300.000
|
Rp180.900.000
|
Rp487.200.000
|
Efisiensi atas pengeluaran
beban langsung pelatihan ini akan sangat menentukan tinggi-rendahnya keuntungan
yang akan diperoleh oleh Fakultas FEBI.
C. Anggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan
Beban tidak langsung
pelatihan yang dikeluarkan oleh Fakultas FEBI dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
- Beban gaji pegawai pelaksana kegiatan pelatihan, termasuk di dalamnya adalah tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, dan upah lembur,
- Beban pemakaian telepon, faks, dan internet,
- Beban listrik.
Seluruh beban tidak
langsung pelatihan ini tidak mengurangi laba yang diperoleh setiap kegiatan
karena beban ini tidak dapat dikendalikan oleh koordinator setiap pelatihan.
Untuk tahun 2017,
manajemen telah menetapkan target persentase beban tidak langsung terhadap
pendapatan pelatihan, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Jenis Beban
|
Persentase
|
Beban gaji pegawai pelatihan
|
15%
|
Beban telepon, faks, dan
internet
|
3%
|
Beban listrik
|
2%
|
Berikut ini adalah
anggaran beban tidak langsung pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas FEBI
Anggaran Beban Tidak Langsung Pelatihan Tahun 2017
|
|
|
Total
|
Beban gaji pegawai pelatihan
|
180.100.000
|
Beban telepon, faks, dan
internet
|
33.000.000
|
Beban listrik
|
22.000.000
|
Total beban tidak langsung
pelatihan
|
Rp235.100.000
|
D. Anggaran Beban Operasional Pelatihan
Anggaran beban operasional
Fakultas FEBI dapat dibagi menjadi dua kelompok.
- Beban penjualan (selling expenses)
Beban penjualan yang
dikeluarkan oleh Fakultas FEBI untuk mendukung kegiatan pelatihan adalah:
1) Beban pemasangan iklan pelatihan di media cetak, kompas
2) Beban pembuatan brosur pelatihan dan biaya pengirimannya.
3) Beban pembuatan desain brosur dan perlengkapan pelatihan
4) Beban gaji pegawai bagian penjualan.
- Beban administrasi (administrative expenses)
Beban administrasi yang
dikeluarkan oleh Fakultas FEBI adalah:
1) Beban gaji pegawai bagian administrasi
2) Beban penyusutan peralatan administrasi
3) Beban perlengkapan kegiatan administrasi
Untuk tahun anggaran 2017,
manajemen telah memutuskan besarnya beban penjualan dan administrasi sebesar
10% 5% dari total pendapatan tahun 2017. Berikut ini adalah anggaran beban
operasional pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas
FEBI
Anggaran Beban Operasional Pelatihan Tahun 2017
|
|
|
Total
|
Beban
Penjualan
|
110.110.000
|
Beban
Administrasi
|
55.055.000
|
Total Beban
Operasional Pelatihan
|
Rp 165.165.000
|
E. Anggaran Laba Rugi Pelatihan
Anggara laba rugi
pelatihan Fakultas FEBI disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen
tentang perkiraan laba atau rugi yang akan diperoleh untuk periode anggaran
mendatang. Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran laba
rugi berasal dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumya.
Berikut ini adalah
anggaran laba rugi pelatihan Fakultas FEBI untuk tahun 2017.
Fakultas FEBI
Anggaran Laba Rugi Pelatihan Tahun 2017
|
|||
|
Pelatihan Sleman
|
Pelatihan Bantul
|
Total
|
Pendapatan
|
1.270.500.000
|
1,694.000.000
|
2.964.500.000
|
Dikurangi:
Beban Langsung
|
Rp306.300.000
|
Rp180.900.000
|
Rp487.200.000
|
Margin
Kontribusi Kotor
|
964.200.000
|
1.513.100.000
|
2.477.300.000
|
Dikurangi:
Beban
Tidak Langsung
|
|
|
Rp235.100.000
|
Margin
Kontribusi
|
|
|
2.242.200.000
|
Dikurangi:
Beban Operasi
|
|
|
Rp 165.165.000
|
Laba Operasi
|
|
|
2.077.035.000
|
Pendapatan
(Beban) Lain-Lain
|
|
|
0
|
Laba Sebelum
Pajak
|
|
|
2.077.035.000
|
Pajak
Penghasilan (Asumsi 30%)
|
|
|
623.110.500
|
Laba
Bersih
Pelatihan
|
|
|
Rp 1.453.924.500
|
RINGKASAN
Tujuan
utama dari berdirinya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan. Kemudian
keuntungan di dapat apabila perusahaan menjual barang/jasa dengan harga
yang lebih tinggi dari harga pokoknya,
kemudian yang di dapat akan masuk ke dalam kas sebagai pendapatan
Beban operasi adalah beban-beban yang dikeluarkan untuk
kegiatan-kegiatan selain kegiatan produksi seperti jika dalam administrasi kantor tidak ada
urusan hukum, urusan korespondensi. Urusan pajak, telepon dan listrik, alat
tulis dan sebagainya, maka organisasi tidak akan dapat dijalankan. Dan semua
kegiatan tersebut memerlukan biaya yang disesuaikan dengan besarnya organisasi
perusahaan. Sebab, biaya operasional merupakan biaya yang memiliki pengaruh
yang besar di dalam mempengaruhi keberhasilan organisasi/perusahaan didalam
mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha.
Anggaran induk disusun untuk perencanaan dan pengendalian
kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan. Seperti layaknya penyusunan
anggaran perusahaan manufaktur, anggaran untuk perusahaan jasa dimulai dengan
membuat anggaran penjualan atau anggaran pendapatan.
Pilihan Ganda
- Informasi yang menyajikan tentang pemikiran pendaptan yang akan diperoleh dari penjualan jasa kepada pelanggan dan harga jual dalam satu periode anggaran adalah pengertian dari
a. Anggaran
pendapatan
b. Anggaran
laba rugi
c. Anggaranproduksi
d. Anggaran
kas
- Potongan penjualan (sales discount) adalah
a. Penjualan
dibawah harga diatas harga yang disarankan oleh pabriknya.
b. Pengurangan
harga produk atau jasa sebagai imbalan atas pembayaran (pelunasan).
c. Potongan
(diskon) volume
d. Cadangan
piutang tak tagih
- Berikut adalah bukan sumber informasi primer tentang anggaran penddapatan
a. Promosi
penjuala.
b. Penjualan
produk yang ada didaerah yang baru
c. Penjualan
historis
d. Penjualan
komisi
- Beriut adalah bukan sumber informasiyang umum tenntang anggaran pendapatan
a. Pejabat
hubungan investor
b. Pejabat
eksekutif kepala (CEO)
c. Manajer
perekayasan (engeineering manager)
d. Menejer
pembelian
- Pemacuran (Pacing) dapat berdampak pada anggaran pendapatan dalam bidang
a. Penetapan
harga produk
b. Kepastian
produksi terhambat
c. Peluncuran
lokasi eceran baru
d. Kendala
pasokan
Daftar Pustaka
Sasongko,
Catur dan Safrida Rumondang Parulian. (2016). Anggaran. Jakarta: Salemba Empat.
Steven
M. Bragg, CPA. (2014). Budgeting. Jakarta Barat: Indeks.
Adisaputro,
Gunawan dan Marwan Asri. (2013). Anggaran Perusahan. Yogyakarta: BPFE.
Ahyari,
Agus. (1989).
Anggaran Perusahaan Pendekatan
Kuantitatif.
Yogyakarta: BPFE.
Haruman,
Tendi. (2007).
Penyusunan
Anggaran Perusahaan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
selamat siang,
BalasHapuscara mendapatkan angka 150.000.000 di beban honor instruktur pelatihan salemba gimana caranya ya?
terimakasih
polos dan sederhana, mr pedro adalah orang yang paling baik dan petugas pinjaman terbaik di layanannya. kami memiliki jalan yang sangat bergelombang selama seluruh proses renovasi bisnis kami, karena keadaan kehabisan dana. mr pedro tetap di atas semua pihak untuk memastikan semuanya tetap pada jalurnya untuk memenuhi tenggat waktu yang ketat untuk menutup pinjaman kami. kami menghargai semua yang dia lakukan untuk kami dan kami sangat merekomendasikan dia dan perusahaan pinjamannya kepada siapa pun yang ingin mendapatkan pembiayaan. terima kasih kembali pak pedro. hubungi mr pedro jerome di: pedroloanss@gmail.com juga di whatsapp: +1-8632310632.
BalasHapus