PRAKTIK
INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL
(Studi
kasus pada Salah Satu Mahasiswa di Yogyakarta)
Mini
Riset
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pasar Modal Syariah
Dosen
Pengampu: Muhfiatun, S.E.I., M.E.I.
Disusun Oleh:
RISKA
YANTY (15830074)
AHMAD
ABIDI (15830075)
YASMINE
TALITHA DEWI (15830078)
ALIFIA
MARETA SR (15830079)
ASTRI
FEBRI PUJIASTUTI (15830083)
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Saat ini dunia investasi, khususnya pasar modal di Indonesia mulai berkembang
ke arah yang lebih baik. Dukungan akses data mulai dapat digunakan oleh banyak
orang dengan mudah. Hal ini tentu berdampak pada aktivitas perdagangan yang
dilakukan sehari – hari, secara khusus berkaitan dengan perdagangan bursa.
Perdagangan bursa memudahkan masyarakat untuk berinvestasi, termasuk di
kalangan mahasiswa yang tidak sedikit dari mereka sudah terjun dalam pasar
modal.
Investasi merupakan hal yang umum dilakukan masyarakat untuk
mengembangkan dana yang dimilikinya. Investasi adalah suatu kegiatan penempatan
dana pada sebuah atau sekumpulan aset selama periode tertentu dengan harapan
dapat memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi. Salah satu
investasi yang populer dan umum dilakukan adalah investasi saham. Sesuai yang
tercantum dalam Bapepam (2003), saham merupakan sertifikat yang menunjukkan
bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan (Ardani, Murhadi dan Marciano,
2012).
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang
(obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen
lainnya. Perusahaan dapat memperoleh pendanaan secara cepat dalam jumlah yang
besar melalui pasar modal. Perusahaan tersebut akan menerbitkan saham sebagai
bukti bagi investor yang mendanai perusahaan tersebut dengan membeli saham
perusahaan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan
perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) (Seputro dan Wihardjo, 2014).
Tujuan investor membeli saham perusahaan adalah mendapatkan deviden
(bagian laba yang dihasilkan) maupaun capital gain (kenaikan harga saham).
Untuk mendapatkan keuntungan, saham tersebut harus dibeli ketika harganya murah
dan menjualnya ketika harga saham lebih tinggi dari harga belinya. Kebanyakan
investor individu dan investor institusional menginginkan hasil yang terbaik
atas investasi mereka. Mereka akan mencari segala cara yang dapat digunakan
untuk mengurangi risiko kehilangan uang dan meningkatkan kesempatan mendapatkan
hasil. Permasalahannya adalah mendapatkan saat yang benar-benar tepat untuk
membeli atau menjual saham, diperlukan alat-alat analisis dan grafik untuk
mengidentifikasi perubahan permintaan dan penawaran terhadap instrumen keuangan
yang diperdagangkan. Hal ini akan membantu mereka dalam mempredeksi naik
turunnya harga dan mengatur strategi perdagangannya (Yudono, 2010).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi saham.
Tetapi pada garis besarnya cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data perubahan
harga dimasa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang
akan datang, sedangkan analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja
perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasaran. (Wulandari,
2009).
Untuk mengetahui praktik investasi yang menggunakan analisis
teknikal dan analisis fundamental, kelompok kami telah melakukan penelitian terhadap
salah satu mahasiswa di Yogyakarta yang aktif berinvestasi dalam pasar modal.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan analisis teknikal ?
2.
Apa yang dimaksud dengan analisis fundamental ?
3.
Bagaimana penggunaan teknik analisis teknikal dan analisis fundamental
di pasar modal ?
4.
Bagaimana perolehan keuntungan dan kerugian saat melakukan investasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis teknikal
Analisis teknikal adalah analisis yang digunakan
oleh banyak trader maupun investor untuk menentukan keputusan dalam
melakukan jual-beli saham. “Analisis teknikal dimulai dengan cara memperhatikan
perubahan saham itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa
harga suatu saham akan ditentukan oleh penawaran (supply) dan permintaan
(demand) terhadap saham tersebut” (Halim, 2015:11). “Analisis teknikal
pada dasarnya merupakan upaya pencarian pola perulangan yang dapat diprediksi
dalam harga saham” (Bodie et.al, 2008:481).
Analisis teknikal
dapat dikatakan sebagai sebuah analisis tentang pergerakan harga saham yang
didasarkan dari pergerakan harga saham itu sendiri di masa lalu. Asumsi dasar
dalam analisis teknikal adalah bahwa harga sangat ditentukan oleh keseimbangan
antara supply dan demand. Jika terjadi ekses supply (kelebihan
suplly atas demand), maka harga akan jatuh dan demikian
sebaliknya (Syamsir, 2006:5).
Menurut Widoatmojo
(2007) analisa fundamental adalah melakukan penilaian atas laporan keuangan
perusahaan. Dalam penelitian ini meliputi:
1.
Current ratio (CR). Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva lancar bisa dipergunakan
untuk memenuhi hutang lancarnya. Perhitungan rasio ini adalah:
CR = 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 x100%
2.
Net profit margin (NPM) adalah rasio laba setelah pajak dengan
pendapatan operasional. Perhitungan rasio ini adalah:
NPM = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 x 100%
3.
Return of equity (ROE), adalah rasio laba setelah pajak dengan
modal perusahaan. Perhitungan rasio ini adalah:
ROE = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 x 100%
4.
Return of Assets (ROA), adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari
aktifitas investasi atau berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Perhitungan
rasio ini adalah:
ROA = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 x 100%
5.
Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki
perusahaan dan dirumuskan sebagai berikut:
DER = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 x 100%
B.
Analisis fundamental
Analisis
fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas
dan efisiensi perusahaan mencapai sasaran. Untuk menganalisis kinerja
perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok,
rasio likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktivitas. Dengan analisis
tersebut para analis mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang
dengan mengestimasi nilai dari faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham
di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga saham.
Analisis teknikal
merupakan upaya memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga
saham pada masa lalu, meliputi:
Volume Perdagangan
Saham adalah merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan
pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu (Suad
Husnan dkk, 2005). Dirumuskan sebagai berikut:
VP = 𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑷𝒆𝒓𝒅𝒂𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒖𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑷𝒆𝒓𝒅𝒂𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒌𝒕𝒐𝒓𝒂𝒍
Indeks Harga Saham
Individual menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan
harga saham sampai dengan tanggal tertentu, (Sunariyah, 2000). Dirumuskan
sebagai berikut:
IHSI = 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒔𝒆𝒌𝒕𝒐𝒓𝒂𝒍
C.
Contoh salah satu investor yang melakukan praktik investasi di pasar
modal
Narasumber :
Taufik Ridho
Study (S2) : Ilmu
Sains Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Gajah Madha, semester 1
Alamat :
Deresan, condong catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Jenis Investasi :
Saham dan Reksadana Syariah
Lama berinvestasi : 3,5 tahun
Menurut wawancara
kelompok kita kali ini, narasumber memilih berinvetasi di saham dan reksadana
syariah. Ia telah berinvestasi sekitar
kurang lebih hingga 3,5 tahun. Ia mulai berinvestasi dengan dana sebesar
Rp 100.000 kemudian setelah beberapa bulan kemudian baru menaikannya menjadi Rp
200.000 dan seterusnya. Dari modal tersebut biasanya dapat memperoleh laba
sekitar 5% sampai 50% atau jika rugi hingga 30%. Keuntungan dan kerugian yang
paling ekstrim biasanya dirasakannya pada awal-awal kegiatan investasi.
Narasumber lebih
memilih menanamkan saham di perusahaan BUMN, namun rata-rata harga saham BUMN
lebih tinggi sehingga narasumber juga menyarankan untuk memilih perusahaan yang
sedang bertumbuh atau perusahaan-perusahaan baru. Sedangkan untuk reksadana,
menurut narasumber lebih mudah memilihnya, tinggal melihat kinerja NAB.
Narasumber memilih reksadana saham (komposisi 80% saham) daripada reksadana
uang dan reksadana pendapatan tetap.
Alasan narasumber
memilih berinvestasi adalah untuk belajar agar setelah memiliki uang nanti dapat
mengetahui investasi mana yang akan dipilih, kemudian agar ilmu yang diperoleh
pada saat kuliah dapat direalisasikan secara real. dalam menentukan
perusahaannya, narasumber memilih perusahaan yang masih berkembang karena
biasanya harga sahamnya masih lumayan murah dan memilih saham yang dibutuhkan
oleh masyarakat atau saham yang dikira-kira mampu memberikan keuntungan.
Dalam menentukan
investasi mana yang akan dipilih narasumber menggunakan teknik analisis
campuran, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Ia melihat
menggunakan dua sudut pandang analisis tersebut. Dari sudut analisis fundamental,
narasumber melihat profil dan kinerja perusahaannya terlebih dahulu. Secara
singkat, pada langkah pertama narasumber melihat kapitalisasi perusahaan
terhadap pasar modal. Langkah selanjutnya melihat bidang usaha, bergerak di
bidang apa? Perusahaan BUMN, BUMS, atau bahkan sudah dibeli perusahaan asing. Lalu
kita melihat kondisi perusahaan apakah baik atau buruk. Kemudian narasumber
juga melihat dari laba perusahaannya apakah perusahaannya memperoleh laba atau
bahkan kerugian, terutama perkiraan untuk ke depannya.
Evaluasi nilai saham
berdasarkan hasil perhitungan analisis fundamental menggunakan nilai harga
saham wajar yang diharapkan. Harga saham wajar pada hakekatnya merupakan
refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan terutama yang berkaitan dengan
kinerja fundamentalnya.
Kemudian narasumber
melakukan analisis secara teknikal yaitu untuk mengetahui kondisi pasar, mengunakan
grafik garis ( line chart ) dari harga penutupan. Harga tertinggi, harga
terendah dan harga pembukaan diabaikan dalam menyajikan grafik. Garis disusun
dalam bentuk kontinu yang menghubungkan harga penutupan antar-interval waktu
secara berututan.
Berdasarkan kedua
analisis tersebut, narasumber lebih suka menggunakan analisis fundamental, menurutnya
melalui analisis fundamental investor dapat melihat secara langsung pertumbuhan
perusahaan dan memperkirakan keadaan perusahaan ke depannya. Tidak serumit
analisis teknikal. Lebih banyak mahasiswa teknik suka menggunakan analisis
teknikal. Namun demikian, narasumber menyarankan untuk menggunakan kedua
anaisis tersebut untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
BAB III
PENUTUP
Referensi
Abidin,
Sugeng dkk. 2016. PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi Pada Harga Saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2015).
Malang : Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016.
Ardani,
Natica, dkk. 2012. Investasi: Komparasi Strategi Buy
and Hold dengan Pendekatan Teknikal.
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 14, NO. 1, MEI 2012:
32-44.
Danika, Noer, dkk.
2014. Analisis Fundamental, Teknikal Dan
Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian. Bogor : Program Pascasarjana Manajemen Bisnis
Institut Pertanian Bogor.
Husnan,
Suad dan pudjiastuti, Enny. 2002. Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Seputro, Lolita Ika Agus dan Michael
Janitra Wihardjo. 2014. Analisis Pasar Modal Indonesia Terkait Saham PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Surabaya: Universitas Surabaya.
Wulandari,
Dhita Ayudia. 2009. Analisis Faktor
Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan Dan Pertanian Di Bei.
Jurnal Akuntansi & Keuangan, Oktober 2009.
Yudono, Indratmo. 2010. ANALISIS TEKNIKAL SAHAM-SAHAM
SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA. PERFORMANCE: Vol. 11 No.2
Maret 2010 (p.29-45).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar