Page

Sabtu, 05 Mei 2018

PRAKTIK INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL


PRAKTIK INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL DAN FUNDAMENTAL
(Studi kasus pada Salah Satu Mahasiswa di Yogyakarta)
Mini Riset
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pasar Modal Syariah
Dosen Pengampu: Muhfiatun, S.E.I., M.E.I.



Disusun Oleh:
RISKA YANTY (15830074)
AHMAD ABIDI (15830075)
YASMINE TALITHA DEWI (15830078)
ALIFIA MARETA SR (15830079)
ASTRI FEBRI PUJIASTUTI (15830083)


PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Saat ini dunia investasi, khususnya pasar modal di Indonesia mulai berkembang ke arah yang lebih baik. Dukungan akses data mulai dapat digunakan oleh banyak orang dengan mudah. Hal ini tentu berdampak pada aktivitas perdagangan yang dilakukan sehari – hari, secara khusus berkaitan dengan perdagangan bursa. Perdagangan bursa memudahkan masyarakat untuk berinvestasi, termasuk di kalangan mahasiswa yang tidak sedikit dari mereka sudah terjun dalam pasar modal.
Investasi merupakan hal yang umum dilakukan masyarakat untuk mengembangkan dana yang dimilikinya. Investasi adalah suatu kegiatan penempatan dana pada sebuah atau sekumpulan aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi. Salah satu investasi yang populer dan umum dilakukan adalah investasi saham. Sesuai yang tercantum dalam Bapepam (2003), saham merupakan sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan (Ardani, Murhadi dan Marciano, 2012).
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Perusahaan dapat memperoleh pendanaan secara cepat dalam jumlah yang besar melalui pasar modal. Perusahaan tersebut akan menerbitkan saham sebagai bukti bagi investor yang mendanai perusahaan tersebut dengan membeli saham perusahaan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (Seputro dan Wihardjo, 2014).
Tujuan investor membeli saham perusahaan adalah mendapatkan deviden (bagian laba yang dihasilkan) maupaun capital gain (kenaikan harga saham). Untuk mendapatkan keuntungan, saham tersebut harus dibeli ketika harganya murah dan menjualnya ketika harga saham lebih tinggi dari harga belinya. Kebanyakan investor individu dan investor institusional menginginkan hasil yang terbaik atas investasi mereka. Mereka akan mencari segala cara yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko kehilangan uang dan meningkatkan kesempatan mendapatkan hasil. Permasalahannya adalah mendapatkan saat yang benar-benar tepat untuk membeli atau menjual saham, diperlukan alat-alat analisis dan grafik untuk mengidentifikasi perubahan permintaan dan penawaran terhadap instrumen keuangan yang diperdagangkan. Hal ini akan membantu mereka dalam mempredeksi naik turunnya harga dan mengatur strategi perdagangannya (Yudono, 2010).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengevaluasi saham. Tetapi pada garis besarnya cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data perubahan harga dimasa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang, sedangkan analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasaran. (Wulandari, 2009).
Untuk mengetahui praktik investasi yang menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental, kelompok kami telah melakukan penelitian terhadap salah satu mahasiswa di Yogyakarta yang aktif berinvestasi dalam pasar modal.

B.    Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan analisis teknikal ?
2.    Apa yang dimaksud dengan analisis fundamental ?
3.    Bagaimana penggunaan teknik analisis teknikal dan analisis fundamental di pasar modal ?
4.    Bagaimana perolehan keuntungan dan kerugian saat melakukan investasi ?


BAB II
PEMBAHASAN
A.   Analisis teknikal
Analisis teknikal adalah analisis yang digunakan oleh banyak trader maupun investor untuk menentukan keputusan dalam melakukan jual-beli saham. “Analisis teknikal dimulai dengan cara memperhatikan perubahan saham itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa harga suatu saham akan ditentukan oleh penawaran (supply) dan permintaan (demand) terhadap saham tersebut” (Halim, 2015:11). “Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya pencarian pola perulangan yang dapat diprediksi dalam harga saham” (Bodie et.al, 2008:481).
Analisis teknikal dapat dikatakan sebagai sebuah analisis tentang pergerakan harga saham yang didasarkan dari pergerakan harga saham itu sendiri di masa lalu. Asumsi dasar dalam analisis teknikal adalah bahwa harga sangat ditentukan oleh keseimbangan antara supply dan demand. Jika terjadi ekses supply (kelebihan suplly atas demand), maka harga akan jatuh dan demikian sebaliknya (Syamsir, 2006:5).
Menurut Widoatmojo (2007) analisa fundamental adalah melakukan penilaian atas laporan keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini meliputi:
1.    Current ratio (CR). Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva lancar bisa dipergunakan untuk memenuhi hutang lancarnya. Perhitungan rasio ini adalah:
CR = 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓 x100%
2.    Net profit margin (NPM) adalah rasio laba setelah pajak dengan pendapatan operasional. Perhitungan rasio ini adalah:
NPM = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 x 100%
3.    Return of equity (ROE), adalah rasio laba setelah pajak dengan modal perusahaan. Perhitungan rasio ini adalah:
ROE = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 x 100%
4.    Return of Assets (ROA), adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktifitas investasi atau berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Perhitungan rasio ini adalah:
ROA = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒆𝒕 x 100%
5.    Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan dan dirumuskan sebagai berikut:
DER = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔 x 100%

B.    Analisis fundamental
Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasaran. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok, rasio likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktivitas. Dengan analisis tersebut para analis mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Analisis teknikal merupakan upaya memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham pada masa lalu, meliputi:
Volume Perdagangan Saham adalah merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu (Suad Husnan dkk, 2005). Dirumuskan sebagai berikut:
VP = 𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑷𝒆𝒓𝒅𝒂𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒖𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑷𝒆𝒓𝒅𝒂𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒌𝒕𝒐𝒓𝒂𝒍
Indeks Harga Saham Individual menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham sampai dengan tanggal tertentu, (Sunariyah, 2000). Dirumuskan sebagai berikut:
IHSI = 𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒔𝒆𝒌𝒕𝒐𝒓𝒂𝒍

C.   Contoh salah satu investor yang melakukan praktik investasi di pasar modal
Narasumber            : Taufik Ridho
Study (S2)                 : Ilmu Sains Manajemen, Fakultas Ekonomi dan  Bisnis, Universitas Gajah Madha, semester 1
Alamat                      : Deresan, condong catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Jenis Investasi         : Saham dan Reksadana Syariah
Lama berinvestasi : 3,5 tahun
Menurut wawancara kelompok kita kali ini, narasumber memilih berinvetasi di saham dan reksadana syariah. Ia telah berinvestasi sekitar  kurang lebih hingga 3,5 tahun. Ia mulai berinvestasi dengan dana sebesar Rp 100.000 kemudian setelah beberapa bulan kemudian baru menaikannya menjadi Rp 200.000 dan seterusnya. Dari modal tersebut biasanya dapat memperoleh laba sekitar 5% sampai 50% atau jika rugi hingga 30%. Keuntungan dan kerugian yang paling ekstrim biasanya dirasakannya pada awal-awal kegiatan investasi.
Narasumber lebih memilih menanamkan saham di perusahaan BUMN, namun rata-rata harga saham BUMN lebih tinggi sehingga narasumber juga menyarankan untuk memilih perusahaan yang sedang bertumbuh atau perusahaan-perusahaan baru. Sedangkan untuk reksadana, menurut narasumber lebih mudah memilihnya, tinggal melihat kinerja NAB. Narasumber memilih reksadana saham (komposisi 80% saham) daripada reksadana uang dan reksadana pendapatan tetap.
Alasan narasumber memilih berinvestasi adalah untuk belajar agar setelah memiliki uang nanti dapat mengetahui investasi mana yang akan dipilih, kemudian agar ilmu yang diperoleh pada saat kuliah dapat direalisasikan secara real. dalam menentukan perusahaannya, narasumber memilih perusahaan yang masih berkembang karena biasanya harga sahamnya masih lumayan murah dan memilih saham yang dibutuhkan oleh masyarakat atau saham yang dikira-kira mampu memberikan keuntungan.
Dalam menentukan investasi mana yang akan dipilih narasumber menggunakan teknik analisis campuran, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Ia melihat menggunakan dua sudut pandang analisis tersebut. Dari sudut analisis fundamental, narasumber melihat profil dan kinerja perusahaannya terlebih dahulu. Secara singkat, pada langkah pertama narasumber melihat kapitalisasi perusahaan terhadap pasar modal. Langkah selanjutnya melihat bidang usaha, bergerak di bidang apa? Perusahaan BUMN, BUMS, atau bahkan sudah dibeli perusahaan asing. Lalu kita melihat kondisi perusahaan apakah baik atau buruk. Kemudian narasumber juga melihat dari laba perusahaannya apakah perusahaannya memperoleh laba atau bahkan kerugian, terutama perkiraan untuk ke depannya.
Evaluasi nilai saham berdasarkan hasil perhitungan analisis fundamental menggunakan nilai harga saham wajar yang diharapkan. Harga saham wajar pada hakekatnya merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan terutama yang berkaitan dengan kinerja fundamentalnya.
Kemudian narasumber melakukan analisis secara teknikal yaitu untuk mengetahui kondisi pasar, mengunakan grafik garis ( line chart ) dari harga penutupan. Harga tertinggi, harga terendah dan harga pembukaan diabaikan dalam menyajikan grafik. Garis disusun dalam bentuk kontinu yang menghubungkan harga penutupan antar-interval waktu secara berututan.
Berdasarkan kedua analisis tersebut, narasumber lebih suka menggunakan analisis fundamental, menurutnya melalui analisis fundamental investor dapat melihat secara langsung pertumbuhan perusahaan dan memperkirakan keadaan perusahaan ke depannya. Tidak serumit analisis teknikal. Lebih banyak mahasiswa teknik suka menggunakan analisis teknikal. Namun demikian, narasumber menyarankan untuk menggunakan kedua anaisis tersebut untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.

BAB III
PENUTUP

Referensi
Abidin, Sugeng dkk. 2016. PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Harga Saham IDX30 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2015). Malang :  Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37 No. 1Agustus2016.
Ardani, Natica, dkk. 2012. Investasi: Komparasi Strategi Buy and Hold dengan Pendekatan Teknikal. JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 14, NO. 1, MEI 2012: 32-44.
Danika, Noer, dkk. 2014. Analisis Fundamental, Teknikal Dan Makroekonomi Harga Saham Sektor Pertanian. Bogor : Program Pascasarjana Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor.
Husnan, Suad dan pudjiastuti, Enny. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
          Seputro, Lolita Ika Agus dan Michael Janitra Wihardjo. 2014. Analisis Pasar Modal Indonesia Terkait Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Surabaya: Universitas Surabaya.
Wulandari, Dhita Ayudia. 2009. Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan Dan Pertanian Di Bei. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Oktober 2009.
            Yudono, Indratmo. 2010. ANALISIS TEKNIKAL SAHAM-SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA. PERFORMANCE: Vol. 11 No.2 Maret 2010 (p.29-45).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar