Page

Sabtu, 10 September 2016

MEMAHAMI KONTEKS BISNIS GLOBAL



MAKALAH
BISNIS PENGANTAR

MEMAHAMI KONTEKS BISNIS GLOBAL


DISUSUN OLEH:
M. IRFAN HARI SISWANTO (15830063)
RISKA YANTY (15830074)

KELOMPOK 9

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI KEUANGAN SYARI’AH
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak bisa dihindarkan dalam dunia bisnis. Perekonomian dunia semakin terbuka dan menjadi suatu kesatuan. Maraknya bisnis internasional terjadi sebagai akibat dari membaiknya infrastruktur, kondisi politik dan sosial dunia. Hal ini ditandai dengan maraknya perusahaan yang beroperasi secara lintas negara.
Dalam konteks bisnis, globalisasi dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan, dan pasar uang. Globalisasi dalam pengertian ini merupakan suatu proses yang berada di luar jangkauan kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global dan bukan oleh sebuah pemerintahan secara individu (Kohr, 2003: 1)
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi yang lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Seperti yang disampaikan oleh Leo Herlambang dalam kuliah perdana di Ordik Unibraw 2009 tentang Indonesia dalam menghadapi Trend Ekonomi global, bahwa “globalisasi bisa menjadi bentuk baru dari penjajahan”. Banyak negara berkembang meragukan arah globalisasi ekonomi saat ini. Terjadinya ketimpangan ekonomi antar negara di dunia, di mana sebagian besar negara di dunia adalah negara miskin yang belum terbiasa dengan budaya persaingan bebas, membuat globalisasi dapat menimbulkan malapetaka. Dengan kata lain, globalisasi ekonomi layak didukung manakala kekuatan ekonomi negara-negara dunia sudah agak setara.


1.2    Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diketahui rumusan masalahnya, yaitu :
1.           Apa hakekat dari globalisasi dan pasar bebas serta faktor-faktor apa yang menjadi pendorong terjadinya globalisasi?
2.           Bagaimana respon masyarakat dunia terhadap proses globalisasi? Apa argumentasi pihak-pidak yang mendukung dan pihak-pihak yang menentang?
3.           Bagaimana perkembangan bisnis global dan pusat-pusat bisnis di dunia sebelum dan sesudah krisis keuangan global?
4.           Bagaimana persiapan yang dilakukan oleh suatu perusahaan ketika akan memasuki pasar global?
5.           Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kaitannya dengan upaya melakukan penetrasi di pasar global, bagaimana sebuah perusahaan dalam menentukan level keterlibatannya dalam bisnis internasional?
6.           Bagaimana perusahaan menentukan struktur organisasi agar mampu menunjang keberhasilan dalam memasuki bisnis internasional?
1.3  Tujuan
            Tujuan dari pembelajaran ini adalah :
Ø  Mendiskusikan munculnya bisnis internasional dan menggambarkan tempat pasar utama dunia.
Ø  Menjelaskan bagaimana perbedaan bentuk keunggulan kompetitif, neraca ekspor-impor, nilai tukar, dan persaingan luar negeri dapat mempengaruhi bagaimana sebuah negara dan bisnis berespons terhadap lingkungan internasional.
Ø  Mendiskusikan faktor-faktor apa saja yang diperhitungkan untuk memutuskan terjun ke dunia bisnis internasional dan memilih level keterlibatan internasional dan struktur organisasi internasional.
Ø  Menggambarkan cara-cara perbedaan sosial, kebudayaan, ekonomi, hukum, dan politik antar negara berpengaruh pada bisnis internasional.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Timbulnya Bisnis Internasional
Peradanaganan internsional yang berekmbang saat ini telah menjadi sebuah sistem tunggal yang sangat bergantung satu sama lain, proses yang disebut globalisasi. Globalisasi telah menimbulkan perspektif baru dalam dunia perdangangan internasional. Jika dulu, banyak negara membuat kebijakan agar  bisnis dalam negeri bisa terlindung dari perdangangan internasional, saat ini banyak negara yang membuat kebijakansecara agresif memberikan berbagai insentif dan  kebijakan agar bisnis dalam negeri negara-negara tersebut bisa berkembang secara internsional.
  
2.2 Perekonomian Global Kontemporer
Perdanganan internasional telah menjadi hal yang sangat penting bagi sebagian besar negara di dunia saat ini. Peningkatan teknologi dan peningkatan faktor-faktor pendukung dalam perdagangan telah menimbulkan berbagai persaingan tersendiri bagi negara-negara yang ikut andil dalam perdanganan internsioanal. Untuk mengembangkan bisnis internasional mereka, negara-negara di dunia saat ini telah mengembangkan berbagai kesepakatan dagang yang akanlebih memudahkan mereka untuk melakukan peningkatan/ekspansi penjualan ke negara-negara lain yang dianggap bisa menjadi pasar mereka.
Beberapa kesepakatan peradanganan dunia antara lain :
-          General Agreement of Traiffs and Trade (GATT)
-          North America Free Trade Agrement (NAFTA)
-          Uni Eropa
-          World Trade Organization(WTO)

2.3 Pasar Utama Dunia
Perekonomian dunia saat ini berkisar pada tiga pasar utama dunia, yaitu Amerika, Eropa dan Asia. Bank Dunia, membuat kategori tersendiri berdasarkan kepada pendapatan per kapita untk mengelompokan negara-negara tersebut.
-          Negara berpendatapan tinggi, negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi mendapat pendapatan lebih dari $9.386 per kapita.
-          Negara berpendapatan mengengah, negara-negara dengan pendapatan per kapita menengah mendapat pendapatan antara $765 sampai dengan $9.386 per kapita.
-          Negara berpendapatan rendah, negara-negara dengan pendapatan per kapita kurang dari $765.
Amerika utara menjadi salah satu daerah dengan dominasi bisnis yang cukup tinggi. Kanada dan Amerika menjadi sekutu bisnis dan pesaing terbesar satu sama lain. Peruhsaan Marika mendapat keuntungan di Kanada, sementara perusahaan Kanada melakukan penjulan yang sangat sukses di Amreika. Selain itu, Meksiko menjadi sebuah pusat bisnis yang sangat menarik minat pasar dengan banyaknya tenaga kerja murah dan murahnya biaya transportasi membuat bnayak perushaan mendirikan pabrik di di daerah Meksiko.
Eropa menjadi pasar internasioanla ang terframentasi tersendiria. Sebagian sedang mengalami kemajuan di bidang bisnis internasional, sementara sebagian negara lain berkutat dengan ketidakstabilan pemerintahnya tersendiri sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri. Munculnya E-commerce dan adanya peningkatan teknologi internet, telah membuat banyak bisnis baru yang berekmbang di Eropa saat ini.
Asia Pasifik menjadi pasar perdagangan terbesar setelah Amerika Utara. Perusahaan-perusahaan besar Jepang, Korea dan Cina berperan besar dalam perdanganan internsioanl di Asia dan global. Tapi peningkatan perdanganan internasional masih belum diimbangi oleh penguasaan teknologi dan peningktan infrastruktur sehingga masih harus mengejar para pesaingnya dalam perdagangan internsional.

2.4 Bentuk-Bentuk Keunggulan Bersaing
Perdanganan internasional terjadi akibat adanya perbedaan faktor-faktor sumber daya alam sehingga menimbulkan  keunggulan bersaing antar negara.
-Keunggulan Absolut
Keunggulan absolut terjadi apabila suatu negara bisa memproduksi suatu barag dengan kulitas terbaik tapi dengan harga yang sangat murah. Contohya kopi dari Brazil atau minyak dari Saudi. Tapi menurut para ahli keunggulan absolut sifatnya relatif.
-Keunggulan Komparatif
Keunnggulan komparatif terjadi apabila suatu negara bisa memproduksi suatu barang lebih efisien atau laebih baik daripada barang-barang lainnya. Contohnya, Amerika bisa memproduksi lebih baik komputer dan bahan pertanian daripada Korea Selatan daripada memproduksi barang elektronik. Sedangkan Korea Selatan bisa memproduksi barang elektronik lebih baik daripada Amerika.


-Keunggulan Bersaing Nasional
Keunggulan bersaing nasional terjadi karena empat faktor kondisi :
1.      Kondisi faktor-faktor produksi.
2.      Kondisi permintaan, mencerminkan basis konsumen domestik yang menimbulkan permintaan terhadap inovasi-inovasi terbaru.
3.      Industri terkait dan industri pendukung, mencakup pemasuk lokal dan/atau pelanggan industri yang kuat.
4.      Strategi, struktur dan persaingan, berkaitan dengan industri dan perusahaan ang berfous kepada penurunan biaya, kualitas produksi, produktivitas yang semkin tinggi, dan produk-produk baru yang inovatif.

2.5 Neraca Ekspor Impor
Perdanganan internsional mempunyai banyak manfaat tetapi akan menadi maslah bial tidak terjadi keseimbnagan dalam neraca ekspor dan impor. Ada 2 tolak ukur terhadap neraca ekspor dan imopr
1.      Neraca perdagangan
Neraca perdangan adalah total nilai ekonomi seluruh produk yang diimpor dikurangi dengan total nilai ekonomi seluruh produk yang dieskpor. Apabila  total nilai ekonomi jumlah barang yang diimpor lebih besar daripada barang yang di ekspor disebut defisit perdagangan. Sedangkan jika nilai total ekonomi barang yang diekpsor lebih besar daripada total nilai ekonomi barang yang diimpor disebut surplus perdangangan.
Defisti dan surplus perdagangan dipengaruhi oleh keunggulan absolut, kenuggula komparatif keunggulan bersaing nasional yang dinikmati oleh para sekutu perdagangan yang relevan, keadaan ekonomi suatu negara serta perjanjian dagan yang diambil
2.      Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan arus keluar atau masuknya uang dalam suatu negara. Uang yang dilihat berdasarkan kepada uang yang dibayarkan oleh suatu negara untukpembayaran impornya atau uang yang diterima negara atas ekspor yang dilakukan.

2.6 Nilai Tukar
Manajemen Bisnis Internsional
Keberhasilan suatu perusahaan bergantung kepada seberapa baik perushaan itu dikelola, dalam bisnis internsional menjadi sebuah tantangan tersendiri terhadap sebuah manajemen dasar karena akan menjadi lebih sulit dilakukan apabila bisnis tersebut dilakukan di beberapa pasar yang tersebar di dunia.
Ada 3 keputusan mendasar yang harus diambil apabila perusahaan yang kita kelola ingin ikut terjun dalam duni perdagangan internsional.
1.      Go international
Dalam tahap ini, kita harus memperhatikan banyak faktor untuk membuka perusahaan kita dalam dunia internasional.
Faktor pertama adalah ada tidaknya permintaan dari luar negeri. Melihat banayk sedikitnya permintaan dari luar negeri dan membandingkannya dengan permintaan domestik.
Faktor kedua, produk yang bisa kita hasilkan. Apakah bisa dimodifikasi agar bisa sesuai dengan pasar internsional yang mempunyai lebih banyak selera.
Faktor ketiga, iklim bisnis luar negeri cocok untuk mengimpor atau tidak. Dilihat dari situasi dan kondisi negara-negara internsional.
Faktor keempat, memiliki pengetahun dan keahlian yang cukup dan diperlukan untuk  mengelola bisnis di luar negeri.
Bila keempat fakto tersebut sudah bisa dipenuhi dan kita siap unutk membuka bisnis secara internsional hal terpenting yang harus kita lakukan adalah beradaptasi dengan keinginan konsumen internasional.
2.      Tingkat keterlibatan Internasional
Setelah memutuskan untuk go international  perusahaan harus memutuskan tingkat keterlibatannya dalam perdanganan internasionalnya. Beberapa tingakt yang bisa dipilihi diantaranya :
-Ekportir dan importir
Eksportir adalah perusahaan yang mendistribusikan dan menjual produk-produk kepada satu negara atau lebih. Importir adalah perusahaan yang memebli produk –produk di pasar asing dan kemudian mengimnpornya untuyk dijula kembali di negaranya. Eksportir dan importir saat ini tidak selalu dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar, tapi banyak juga perusahaan kecil yang terlibat.
-Perusahaan internasional
Perushaan internasional adalah perusahaan yang menjalankan sebgaian besar bisnisnya di negara asing, tapi tetap memprioritaskan pemasaran produknya d pasar domestik.
-Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang merancang, memproduksi, dan produknya di banyak negara. Perusahaan multinasional umunya mempunyai kebijakan internasional terhadap bisnis mereka, tetapi tidak adahubungan satu sama lain antara kantor pusat dengan setiap kantor di negara yang berbeda.
3.      Struktur Organisasi Internasional
Setiap level keterlibatan yang berbeda dalam bisnis internasional membutuhkan jenis struktur organisasi tertentu. Contoh, sebuah struktur yang mengkoordinasikan aktivitas eksportir bisa dianggap tidak cukup bagi aktivitas perusahaan multinasional. Di sini, kita akan memahami spektrum strategi organisasi internasional, meliputi agen independen (independent agent), perjanjian lisensi (licencing arrangement), kantor cabang (branch office), aliansi strategis (strategic alliances, dan investasi asing langsung (foreign direct investment).
BAB III
PENUTUP

            Demikian makalah Bisnis Pengantar tentang Memahami Konteks Bisnis Globalini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1       Kesimpulan
Globalisasi perekonomian dunia yang terjadi sejak dekade terakhir abad 20, telah menjadikan perdagangan barang dan lalu lintas modal serta sumber daya manusia bebas hambatan antar negara (borderless). Respon masyarakat dunia terhadap globalisasi pada dasarnya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pihak yang mendukung (pro-globalisasi) dan pihak yang menentang (anti globalisasi).
Pendukung globalisasi menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Sedangkan pihak yang menentang globalisasi mengemukakan argumentasi bahwa globalisasi yang bertujuan untuk percepatan pembangunan ekonomi dan penghapusan kemelaratan, ternyata tidak dapat terwujud. Fakta menunjukkan bahwa ketimpangan antara negara kaya dan miskin justru semakin melebar. Perusahaan besar dan negara kaya mengambil keuntungan yang lebih besar dari globalisasi ekonomi.
Sekalipun timbul pro dan kontra, globalisasi perekonomian dunia telah berlangsung dan tak mungkin terhindarkan lagi bagi negara-negara yang berada diberbagai belahan dunia. Seiring dengan dinamika perekonomian global, konstelasi kekuatan ekonomi dunia mulai mengalami pergeseran. Kelompok negara G-7 (Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis, Jerman, Kanada, dan Italia) yang selama puluhan tahun menjadi pengendali pergerakan ekonomi dunia saat ini tergusur oleh G-20 yang kini merupakan kelompok baru yang berperan penting dalam perekonomian dunia. Ada beberapa negara di kelompok G-20 yang diperkirakan akan memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian global di masa mendatang, antara lain China, India dan Indonesia. Ketiga negara tersebut masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif pada saat ekonomi dunia dilanda krisis keuangan.
Di tengah globalisasi perekonomian dunia, semakin banyak perusahaan yang melakukan ekspansi secara internasional. Ada tiga keputusan dasar yang harus dibuat manajemen perusahaan ketika akan melakukan ekspansi internasional, yaitu: (1) apakah perusahaan perlu melakukan go international atau tidak; (2) ketika keputusan go international dibuat, manajer harus memutuskan level keterlibatan internasionalnya, dan (3) menetapkan struktur organisasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan operasi secara global.
Sebelum melakukan go international, perusahaan perlu mengukur permintaan internasional terhadap produk perusahaan dan kemudian menyesuaikan diri terhadap kebutuhan pelanggan. Setelah perusahaan memutuskan untuk melakukan go international, ada beberapa level keterlibatan yang dapat dipilih oleh sebuah perusahaan, yaitu; (1) eksportir atau importir; (2) perusahaan internasional; (3) perusahaan multinasional.
Ketika level keterlibatan telah ditetapkan, maka perusahaan memerlukan struktur organisasi yang sesuai untuk menunjang kesuksesan dalam operasi internasionalnya. Ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan: (1) menunjuk agen independen, (2) mengadakan perjanjian lisensi, (3) mendirikan kantor cabang, (4) melakukan aliansi strategis, (5) investasi asing langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Ø  Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga: Jakarta.

1 komentar: