MAKALAH
BISNIS
PENGANTAR
MEMAHAMI KONTEKS BISNIS GLOBAL
DISUSUN
OLEH:
M.
IRFAN HARI SISWANTO (15830063)
RISKA YANTY (15830074)
RISKA YANTY (15830074)
KELOMPOK 9
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM
STUDI KEUANGAN SYARI’AH
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Globalisasi telah menjadi fenomena
yang tidak bisa dihindarkan dalam dunia bisnis. Perekonomian dunia semakin
terbuka dan menjadi suatu kesatuan. Maraknya bisnis internasional terjadi
sebagai akibat dari membaiknya infrastruktur, kondisi politik dan sosial dunia.
Hal ini ditandai dengan maraknya perusahaan yang beroperasi secara lintas
negara.
Dalam konteks bisnis, globalisasi
dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan, dan pasar
uang. Globalisasi dalam pengertian ini merupakan suatu proses yang berada di
luar jangkauan kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan
oleh kekuatan pasar global dan bukan oleh sebuah pemerintahan secara individu
(Kohr, 2003: 1)
Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga
kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan
istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau
batas-batas negara.
Kata “globalisasi” diambil dari kata
global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung
dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi
dan budaya masyarakat. Di sisi yang lain, ada yang melihat globalisasi sebagai
sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja
orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang
ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling
mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang
lain seperti budaya dan agama.
Seperti yang disampaikan oleh Leo
Herlambang dalam kuliah perdana di Ordik Unibraw 2009 tentang Indonesia dalam
menghadapi Trend Ekonomi global, bahwa “globalisasi bisa menjadi bentuk baru
dari penjajahan”. Banyak negara berkembang meragukan arah globalisasi ekonomi
saat ini. Terjadinya ketimpangan ekonomi antar negara di dunia, di mana
sebagian besar negara di dunia adalah negara miskin yang belum terbiasa dengan
budaya persaingan bebas, membuat globalisasi dapat menimbulkan malapetaka.
Dengan kata lain, globalisasi ekonomi layak didukung manakala kekuatan ekonomi
negara-negara dunia sudah agak setara.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diketahui
rumusan masalahnya, yaitu :
1.
Apa
hakekat dari globalisasi dan pasar bebas serta faktor-faktor apa yang menjadi
pendorong terjadinya globalisasi?
2.
Bagaimana respon masyarakat dunia terhadap
proses globalisasi? Apa argumentasi pihak-pidak yang mendukung dan pihak-pihak
yang menentang?
3.
Bagaimana perkembangan bisnis global dan
pusat-pusat bisnis di dunia sebelum dan sesudah krisis keuangan global?
4.
Bagaimana persiapan yang dilakukan oleh
suatu perusahaan ketika akan memasuki pasar global?
5.
Untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dalam kaitannya dengan upaya melakukan
penetrasi di pasar global, bagaimana sebuah perusahaan dalam menentukan level
keterlibatannya dalam bisnis internasional?
6.
Bagaimana perusahaan menentukan struktur
organisasi agar mampu menunjang keberhasilan dalam memasuki bisnis
internasional?
1.3 Tujuan
Tujuan dari
pembelajaran ini adalah :
Ø Mendiskusikan munculnya bisnis internasional dan menggambarkan
tempat pasar utama dunia.
Ø Menjelaskan bagaimana perbedaan bentuk keunggulan kompetitif,
neraca ekspor-impor, nilai tukar, dan persaingan luar negeri dapat mempengaruhi
bagaimana sebuah negara dan bisnis berespons terhadap lingkungan internasional.
Ø Mendiskusikan faktor-faktor apa saja yang diperhitungkan untuk
memutuskan terjun ke dunia bisnis internasional dan memilih level keterlibatan
internasional dan struktur organisasi internasional.
Ø Menggambarkan cara-cara perbedaan sosial, kebudayaan, ekonomi,
hukum, dan politik antar negara berpengaruh pada bisnis internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Timbulnya
Bisnis Internasional
Peradanaganan internsional yang berekmbang saat
ini telah menjadi sebuah sistem tunggal yang sangat bergantung satu sama lain,
proses yang disebut globalisasi. Globalisasi telah menimbulkan perspektif baru
dalam dunia perdangangan internasional. Jika dulu, banyak negara membuat
kebijakan agar bisnis dalam negeri bisa
terlindung dari perdangangan internasional, saat ini banyak negara yang membuat
kebijakansecara agresif memberikan berbagai insentif dan kebijakan agar bisnis dalam negeri
negara-negara tersebut bisa berkembang secara internsional.
2.2
Perekonomian Global Kontemporer
Perdanganan internasional telah menjadi hal
yang sangat penting bagi sebagian besar negara di dunia saat ini. Peningkatan
teknologi dan peningkatan faktor-faktor pendukung dalam perdagangan telah
menimbulkan berbagai persaingan tersendiri bagi negara-negara yang ikut andil
dalam perdanganan internsioanal. Untuk mengembangkan bisnis internasional
mereka, negara-negara di dunia saat ini telah mengembangkan berbagai
kesepakatan dagang yang akanlebih memudahkan mereka untuk melakukan
peningkatan/ekspansi penjualan ke negara-negara lain yang dianggap bisa menjadi
pasar mereka.
Beberapa kesepakatan peradanganan dunia antara
lain :
- General Agreement of Traiffs and
Trade (GATT)
- North America Free Trade Agrement
(NAFTA)
- Uni Eropa
- World Trade Organization(WTO)
2.3 Pasar
Utama Dunia
Perekonomian dunia saat ini berkisar pada tiga
pasar utama dunia, yaitu Amerika, Eropa dan Asia. Bank Dunia, membuat kategori
tersendiri berdasarkan kepada pendapatan per kapita untk mengelompokan
negara-negara tersebut.
- Negara berpendatapan tinggi,
negara-negara dengan pendapatan per kapita tinggi mendapat pendapatan lebih
dari $9.386 per kapita.
- Negara berpendapatan mengengah,
negara-negara dengan pendapatan per kapita menengah mendapat pendapatan antara
$765 sampai dengan $9.386 per kapita.
- Negara berpendapatan rendah,
negara-negara dengan pendapatan per kapita kurang dari $765.
Amerika utara menjadi salah satu daerah dengan
dominasi bisnis yang cukup tinggi. Kanada dan Amerika menjadi sekutu bisnis dan
pesaing terbesar satu sama lain. Peruhsaan Marika mendapat keuntungan di
Kanada, sementara perusahaan Kanada melakukan penjulan yang sangat sukses di
Amreika. Selain itu, Meksiko menjadi sebuah pusat bisnis yang sangat menarik
minat pasar dengan banyaknya tenaga kerja murah dan murahnya biaya transportasi
membuat bnayak perushaan mendirikan pabrik di di daerah Meksiko.
Eropa menjadi pasar internasioanla ang
terframentasi tersendiria. Sebagian sedang mengalami kemajuan di bidang bisnis
internasional, sementara sebagian negara lain berkutat dengan ketidakstabilan
pemerintahnya tersendiri sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi negara itu
sendiri. Munculnya E-commerce dan adanya peningkatan teknologi internet, telah
membuat banyak bisnis baru yang berekmbang di Eropa saat ini.
Asia Pasifik menjadi pasar perdagangan terbesar
setelah Amerika Utara. Perusahaan-perusahaan besar Jepang, Korea dan Cina
berperan besar dalam perdanganan internsioanl di Asia dan global. Tapi
peningkatan perdanganan internasional masih belum diimbangi oleh penguasaan
teknologi dan peningktan infrastruktur sehingga masih harus mengejar para
pesaingnya dalam perdagangan internsional.
2.4
Bentuk-Bentuk Keunggulan Bersaing
Perdanganan internasional terjadi akibat adanya
perbedaan faktor-faktor sumber daya alam sehingga menimbulkan keunggulan bersaing antar negara.
-Keunggulan
Absolut
Keunggulan absolut terjadi apabila suatu negara
bisa memproduksi suatu barag dengan kulitas terbaik tapi dengan harga yang
sangat murah. Contohya kopi dari Brazil atau minyak dari Saudi. Tapi menurut
para ahli keunggulan absolut sifatnya relatif.
-Keunggulan
Komparatif
Keunnggulan komparatif terjadi apabila suatu
negara bisa memproduksi suatu barang lebih efisien atau laebih baik daripada
barang-barang lainnya. Contohnya, Amerika bisa memproduksi lebih baik komputer
dan bahan pertanian daripada Korea Selatan daripada memproduksi barang
elektronik. Sedangkan Korea Selatan bisa memproduksi barang elektronik lebih
baik daripada Amerika.
-Keunggulan
Bersaing Nasional
Keunggulan bersaing nasional terjadi karena
empat faktor kondisi :
1.
Kondisi faktor-faktor produksi.
2.
Kondisi permintaan, mencerminkan basis konsumen
domestik yang menimbulkan permintaan terhadap inovasi-inovasi terbaru.
3.
Industri terkait dan industri pendukung,
mencakup pemasuk lokal dan/atau pelanggan industri yang kuat.
4.
Strategi, struktur dan persaingan, berkaitan
dengan industri dan perusahaan ang berfous kepada penurunan biaya, kualitas
produksi, produktivitas yang semkin tinggi, dan produk-produk baru yang
inovatif.
2.5 Neraca
Ekspor Impor
Perdanganan internsional mempunyai banyak
manfaat tetapi akan menadi maslah bial tidak terjadi keseimbnagan dalam neraca
ekspor dan impor. Ada 2 tolak ukur terhadap neraca ekspor dan imopr
1.
Neraca perdagangan
Neraca perdangan adalah total nilai ekonomi
seluruh produk yang diimpor dikurangi dengan total nilai ekonomi seluruh produk
yang dieskpor. Apabila total nilai
ekonomi jumlah barang yang diimpor lebih besar daripada barang yang di ekspor
disebut defisit perdagangan. Sedangkan jika nilai total ekonomi barang yang
diekpsor lebih besar daripada total nilai ekonomi barang yang diimpor disebut
surplus perdangangan.
Defisti dan surplus perdagangan dipengaruhi
oleh keunggulan absolut, kenuggula komparatif keunggulan bersaing nasional yang
dinikmati oleh para sekutu perdagangan yang relevan, keadaan ekonomi suatu
negara serta perjanjian dagan yang diambil
2.
Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan arus keluar atau
masuknya uang dalam suatu negara. Uang yang dilihat berdasarkan kepada uang yang
dibayarkan oleh suatu negara untukpembayaran impornya atau uang yang diterima
negara atas ekspor yang dilakukan.
2.6 Nilai
Tukar
Manajemen
Bisnis Internsional
Keberhasilan suatu perusahaan bergantung kepada
seberapa baik perushaan itu dikelola, dalam bisnis internsional menjadi sebuah
tantangan tersendiri terhadap sebuah manajemen dasar karena akan menjadi lebih
sulit dilakukan apabila bisnis tersebut dilakukan di beberapa pasar yang
tersebar di dunia.
Ada 3 keputusan mendasar yang harus diambil
apabila perusahaan yang kita kelola ingin ikut terjun dalam duni perdagangan
internsional.
1.
Go international
Dalam tahap ini, kita harus memperhatikan
banyak faktor untuk membuka perusahaan kita dalam dunia internasional.
Faktor pertama adalah ada tidaknya permintaan
dari luar negeri. Melihat banayk sedikitnya permintaan dari luar negeri dan
membandingkannya dengan permintaan domestik.
Faktor kedua, produk yang bisa kita hasilkan.
Apakah bisa dimodifikasi agar bisa sesuai dengan pasar internsional yang
mempunyai lebih banyak selera.
Faktor ketiga, iklim bisnis luar negeri cocok
untuk mengimpor atau tidak. Dilihat dari situasi dan kondisi negara-negara
internsional.
Faktor keempat, memiliki pengetahun dan
keahlian yang cukup dan diperlukan untuk
mengelola bisnis di luar negeri.
Bila keempat fakto tersebut sudah bisa dipenuhi
dan kita siap unutk membuka bisnis secara internsional hal terpenting yang
harus kita lakukan adalah beradaptasi dengan keinginan konsumen internasional.
2.
Tingkat keterlibatan Internasional
Setelah memutuskan untuk go international perusahaan harus memutuskan tingkat
keterlibatannya dalam perdanganan internasionalnya. Beberapa tingakt yang bisa
dipilihi diantaranya :
-Ekportir
dan importir
Eksportir adalah perusahaan yang
mendistribusikan dan menjual produk-produk kepada satu negara atau lebih.
Importir adalah perusahaan yang memebli produk –produk di pasar asing dan
kemudian mengimnpornya untuyk dijula kembali di negaranya. Eksportir dan
importir saat ini tidak selalu dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar, tapi
banyak juga perusahaan kecil yang terlibat.
-Perusahaan
internasional
Perushaan internasional adalah perusahaan yang
menjalankan sebgaian besar bisnisnya di negara asing, tapi tetap
memprioritaskan pemasaran produknya d pasar domestik.
-Perusahaan
Multinasional
Perusahaan Multinasional adalah perusahaan yang
merancang, memproduksi, dan produknya di banyak negara. Perusahaan
multinasional umunya mempunyai kebijakan internasional terhadap bisnis mereka,
tetapi tidak adahubungan satu sama lain antara kantor pusat dengan setiap
kantor di negara yang berbeda.
3.
Struktur Organisasi Internasional
Setiap level keterlibatan yang berbeda dalam
bisnis internasional membutuhkan jenis struktur organisasi tertentu. Contoh,
sebuah struktur yang mengkoordinasikan aktivitas eksportir bisa dianggap tidak
cukup bagi aktivitas perusahaan multinasional. Di sini, kita akan memahami
spektrum strategi organisasi internasional, meliputi agen independen
(independent agent), perjanjian lisensi (licencing arrangement), kantor cabang
(branch office), aliansi strategis (strategic alliances, dan investasi asing
langsung (foreign direct investment).
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Bisnis
Pengantar tentang “Memahami Konteks
Bisnis Global” ini kami buat, semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau
penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Globalisasi perekonomian dunia yang
terjadi sejak dekade terakhir abad 20, telah menjadikan perdagangan barang dan
lalu lintas modal serta sumber daya manusia bebas hambatan antar negara
(borderless). Respon masyarakat dunia terhadap globalisasi pada dasarnya
terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pihak yang mendukung (pro-globalisasi) dan
pihak yang menentang (anti globalisasi).
Pendukung globalisasi menganggap
bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi
masyarakat dunia. Sedangkan pihak yang menentang globalisasi mengemukakan
argumentasi bahwa globalisasi yang bertujuan untuk percepatan pembangunan
ekonomi dan penghapusan kemelaratan, ternyata tidak dapat terwujud. Fakta
menunjukkan bahwa ketimpangan antara negara kaya dan miskin justru semakin
melebar. Perusahaan besar dan negara kaya mengambil keuntungan yang lebih besar
dari globalisasi ekonomi.
Sekalipun timbul pro dan kontra,
globalisasi perekonomian dunia telah berlangsung dan tak mungkin terhindarkan
lagi bagi negara-negara yang berada diberbagai belahan dunia. Seiring dengan
dinamika perekonomian global, konstelasi kekuatan ekonomi dunia mulai mengalami
pergeseran. Kelompok negara G-7 (Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Perancis,
Jerman, Kanada, dan Italia) yang selama puluhan tahun menjadi pengendali
pergerakan ekonomi dunia saat ini tergusur oleh G-20 yang kini merupakan
kelompok baru yang berperan penting dalam perekonomian dunia. Ada beberapa
negara di kelompok G-20 yang diperkirakan akan memainkan peran yang semakin
penting dalam perekonomian global di masa mendatang, antara lain China, India
dan Indonesia. Ketiga negara tersebut masih memiliki pertumbuhan ekonomi yang
positif pada saat ekonomi dunia dilanda krisis keuangan.
Di tengah globalisasi perekonomian
dunia, semakin banyak perusahaan yang melakukan ekspansi secara internasional.
Ada tiga keputusan dasar yang harus dibuat manajemen perusahaan ketika akan
melakukan ekspansi internasional, yaitu: (1) apakah perusahaan perlu melakukan
go international atau tidak; (2) ketika keputusan go international dibuat,
manajer harus memutuskan level keterlibatan internasionalnya, dan (3)
menetapkan struktur organisasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan operasi
secara global.
Sebelum melakukan go international,
perusahaan perlu mengukur permintaan internasional terhadap produk perusahaan
dan kemudian menyesuaikan diri terhadap kebutuhan pelanggan. Setelah perusahaan
memutuskan untuk melakukan go international, ada beberapa level keterlibatan
yang dapat dipilih oleh sebuah perusahaan, yaitu; (1) eksportir atau importir;
(2) perusahaan internasional; (3) perusahaan multinasional.
Ketika level keterlibatan telah ditetapkan,
maka perusahaan memerlukan struktur organisasi yang sesuai untuk menunjang
kesuksesan dalam operasi internasionalnya. Ada beberapa pilihan yang bisa
dilakukan: (1) menunjuk agen independen, (2) mengadakan perjanjian lisensi, (3)
mendirikan kantor cabang, (4) melakukan aliansi strategis, (5) investasi asing
langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Ricky
W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga: Jakarta.
blognya keren. materinya juga mudah dipahami
BalasHapusterimakasih.
My Blog