MAKALAH
BISNIS
PENGANTAR
DISUSUN
OLEH:
M.
IRFAN HARI SISWANTO (15830063)
RISKA YANTY (15830074)
RISKA YANTY (15830074)
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM
STUDI KEUANGAN SYARI’AH
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kewirausahaan
itu adalah menerima resiko untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis. Mengapa
orang mau mengambil resiko untuk menjadi seorang wirausaha ? itu karena adanya
kesempatan untuk memulai sebuah bisnis dan bermimpi mencapai tujuan yang mereka
inginkan walaupun tidak mempunyai keterampilan yang cukup baik.serta adanya
laba, dimana hal tersebut merupakan salah satu tujuan utama untuk memulai
sebuah bisnis, serta kemerdekaan yang dia inginkan disaat membangun sebuah
usaha yang dia pilih, dan serta adanya tantangan untuk mencapai tujuan menjadi
wirausaha sukses.
Hal hal yang
dibutukan untuk menjadi seorang wirausaha tidaklah mudah, harus meliputi
pemerintahan dirinya untuk disiplin dalam pekerjaan yang dia pilih serta bisa
memelihara diri untuk bisa membuat dirinya percaya dengan pekerjaan yang dia
pilih. Adapula hal penting lainnya yaitu mengorientasikan tindakan, dimana
seorang wirausaha wajib bertindak di depan untuk mencapai tujuannya dan harus
penuh semangat dan toleran dengan ketidakpastian untuk resiko yang telah
diperhitungkan, dan resiko yang sering dihadapkan adalah jauh dari keluarga.
Oleh karena itu
pengusaha bisa membuat usaha di rumah (home industry). Hal ini bisa
menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga. Namun disela nilai positif
tersebut adapun resiko yang harus ditanggung yaitu mendapatkan pelanggan baru,
karena hal ini akan terhalang dengan promosi serta resiko mengelola waktu dan
memisahkan pekerjaan dan keluarga agar tidak terjadi ketimpangan, selain itu
adanya aturan kota & mengelola resiko merupakan penghalangnya.
Selain home
industry ada juga bisnis berbasis web dimana internet saat ini sangat pesat
perkembangannya , untuk melakukan bisnis ini seorang wirausaha harus mempunyai
ilmu tentang computer yang cukup baik agar tidak terjadi kesalapahaman di
kemudian hari setelah usaha terlaksanakan , untuk bisa menjalankan ini perlu
website yang menarik.
Memulai bisnis
dalam bisnis kecil yang memulai bisnis denagan modal & laba yang kecil
serta resiko yang kecil namaun setelah bisnis kecil ini berkembang secara pesat
maka resiko, laba pun berubah besar pula , bisnis kecil saat ini sangatlah
penting karena sebuah bisnis besar tidak akan meningkat perkembangannya tanpa
adanya bantuan dari bisnis kecil yang menjual produk dari produsen besar.
Untuk
menjalankan bisnis kecil tidaklah terhindar dari kegagalan dan keberhasilan.
Kegagalan bisnis kecil bisa terjadi karena tidak bisa mengelola bisnis dengan
pintar, menetapkan harga yang sembarangan, kurangnya pengalaman, terlalu besar
kredit barang, tidak memahami siklus bisnis.
Namun tidak
mungkin sebuah usaha tidak mendapatkan keberhasilan. Faktor keberhasilan bisnis
kecil bisa meliputi : system waralaba yang dilakukan, pemilik usaha mampu
mencari teman dari pesaing, bisa menarik perusahaan besar ikut menjalankan
bisnisnya. Untuk bisa menumbuhkan bisnis
kecil perlu adanya perencanaan bisnis , menandai bisnis, mengenal pelanggan,
mengelola karyawan, membuat catatan.
Untuk
merencanakan harus bertahap tahap seperti menulis rencana bisnis dan memilih
bisnis yang harus dia jadikan yang akan dia siap hadapi, terus adanya menandai
bisnis kecil yang berguna untuk mempertimbangkan resiko yang siap dia hadapi.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar
belakang diatas dapat diketahui rumusan masalahnya, yaitu :
1.
Hal-hal apa saja yang dibutuhkan calon
wirausahawanuntuk menjalankan
bisnisnya ?
2. Bagaimana cara mengembangkan wirausaha ?
3. Bagaimana pengaruh
wirausaha bagi perekonomian suatu negara ?
1.3 Tujuan
Tujuan
dari pembelajaran ini adalah :
Ø Mendefinisikan bisnis kecil, membahas arti penting bisnis ini bagi
perekonomian, dan menjelaskan tipe bisnis kecil apa yang paling mungkin
berhasil.
Ø Menjelaskan kewirausahaan dan menjabarkan beberapa karakteristik
kunci kepribadian wirausahawan dan kegiatan kewirausahaan.
Ø Menggambarkan rencana bisnis dan keputusan awal yang diambil oleh
bisnis kecil serta mengidentifikasikan sumber bantuan keuangan yang tersedia
untuk perusahaan tersebut.
Ø Menjelaskan beberapa alasan utama terjadinya pertambahan bisnis
baru dan mengidentifikasikan alasan utama keberhasilan dan kegagalan dalam
bisnis kecil.
Ø Menjelaskan kepemilikan tunggal dan kemitraan serta membahas
keuntungan dan kerugian masing-masingnya.
Ø Menggambarkan perusahaan, membahas keuntungan dan kerugiannya,
serta mengidentifikasikan berbagai jenis kegiatan.
Ø Menjelaskan isu dasar yang tercakup dalam penciptaan dan
pengelolaan perusahaan serta mengidentifikasikan tren dan isu-isu terkini dalam
kepemilikan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 BISNIS
KECIL
Definisi yang paling umum diterima sehubungan dengan perusahaan
kecil adalah perusahaan yang memperkejakan kurang dari 500 orang dan mempunyai
tingkat penjualan maksimal $20 juta per tahun. Menurut Small Business
Administration (SBA) Amerika Serikat “perusahaan kecil adalah perusahaan yang
dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan dalam bidang
operasinya”.
Meskipun ada beberapa kesamaan pengertian antara perusahaan kecil
dengan kewirausahaan, kedua konsep tersebut berbeda.Perusahaan kecil adalah
dimiliki dan dikelola secara pribadi, tidak dominan dalam operasinya, dan tidak
terlibat dalam praktik inovasi.Perusahaan wirausaha, sebaliknya, adalah
perusahaan dengan tujuan utamanya adalah keuntungan dan pertumbuhan serta dapat
dikategorikan sebagai praktik inovasi strategi.Perbedaan dasar keduannya tidak
terletak pada tipe produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pada pandangan
dasar tentang pertumbuhan dan inovasi.
2.1.1 Pentingnya
Bisnis Kecil dalam Perekonomian Amerika Serikat
Hampir semua bisnis di Amerika Serikat didominasi dengan bisnis
kecil, dimana mereka hanya memperkejakan kurang lebih 20 orang saja.Mayoritas
perusahaan itu dioperasikan pemiliknya sendiri.Dengan banyaknya bisnis kecil
yang berkembang di Amerika Serikat, hal ini memberikan dampak yang positif bagi
aspek-aspek pokok sistem perekonomian Amerika Serikat, termasuk pencipta
lapangan kerja, inovasi dan arti
pentingnya terhadap bisnis-bisnis besar.
v Penciptaan Lapangan Kerja
Pertumbuhan pekerjaan diberbagai ukuran bisnis relatif sulit untuk
ditentukan.Pada intinya apabila perusahaan bisa berkembang dengan cepat,
perusahaan bisa menambah karyawan.Namun bisnis tersebut dapat langsung berhenti
disebut sebagai bisnis kecil.
Bisnis kecil khususnya dalamindustri tertentu merupakan
sumber daya penting dari lowongan pekerjaan baru dan seringkali dengan upah
yang bagus.Belakangan ini bisnis kecil mendominasi atas terciptanya lapangan
pekerjaan.Tentu saja lowongan pekerjaan diciptakan oleh perusahaan dari semua
ukuran, dan semuanya merekrut serta memberhentikan karyawan. Walaupun
perusahaan-perusahaan kecil merekrut karyawan baru, secara otomatis mereka akan
memangkas karyawan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi selama masa
perekonomian merosot.
v Inovasi
Inovasi
merupakan suatu idea atau gagasan
yang dapat mengembangkan suatu bisnis yang sedang dijalani.Sejarah menunjukkan
bahwa inovasi besar lebih mungkin muncul dari bisnis-bisnis yang berskala kecil
daripada bisnis-bisnis besar.Inovasi sendiri tidak selalu merupakan produk
baru. Seperti halnya Michael Dell yang tidak menemukan perangkat
komputer
baru, namun ia hanya mengembangkannya saja.
v Pentingnya bagi bisnis-bisnis besar
Bisnis-bisnis
kecil sangat berperan penting bagi perusahaan besar dalam memasarkan
produk-produk yang diproduksinya. Selain itu bisnis-bisnis kecil menyediakan
banyak layanan jasa dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan oleh bisnis besar.
2.1.2 Bentuk-bentuk
Bisnis Kecil yang Populer
Bisnis-bisnis
kecil banyak kita jumpai pada beberapa industry.Kelompok utama industry bisnis
kecil adalah jasa, konstruksi, finansial dan asuransi, grosir serta
transportasi dan perakitan.
§ Jasa
Dalam
ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak
menghasilkan transfer kepemilikan.Bisnis jasa merupakan segmen yang paling
cepat berkembang diantara semua usaha bisnis kecil.
§ Konstruksi
Konstruksi
merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.Pada umumnya pekerja
kontruksi merupakan proyek-proyek lokal yang berukuran kecil.Dan sekitar 10%
dari bisnis dan karyawan kurang dari 20 orang terlibat dalam bisnis ini.
§ Keuangan dan Asuransi
Asuransi
bisa dikatakan sebagai bisnis dan perlindungan.Perkembangan industri asuransi
sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian dan teknologi. Dan asuransi
ini dinilai sangat menjanjikan .
§ Grosir (Wholesaling)
Grosir
diartikan sebagai penjualan barang kepada pengecer.Umumnya, penggrosir lebih
dekat dengan pasar yang mereka suplai daripada sumber yang mereka dapatkan
produknya.Grosir pada umumnya membeli barang dalam jumlah besar dan
menyimpannya dalam kuantitas dan lokasi yang cocok bagi para pengecer.Sehingga
bisnis ini hanya membutuhkan sedikit karyawan dibanding dengan produsen,
pengecer atau penyedia jasa lainnya.
§ Transportasi dan Perakitan
Perusahaan
inimeliputi perusahaan taksi dan limousine lokal, penyedia jasa pesawat terbang
eceran, dan operator pariwisata. Lebih dari kelompok industri lain, perakitan
sering termasuk bisnis besar tapi bukan berarti tidak ada pemilik bisnis kecil
yang berhasil dalam bidang perakitan ini.
2.2 KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.
Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah
berani dan berwatak agung. Sedangkan Usaha berarti perbuatan amal, bekerja,
berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan
produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi. Raymond dan russel memberikan definisi tentang wirausaha
dengan menekankan pada aspek
Sedangkan menurut Robin, kewirausahaan adalah suatu proses
seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan
melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
2.2.1 Perbedaan
antara Kewirausahaan dan Bisnis kecil
Wirausahawan adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan
bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama.
Perbedaan antara kewirausahaan dengan bisnis
sangat begitu mendasar.Pada umumnya kewirausahawaan memiliki badan hukum yang
jelas, sedangkan bisnis kecil jarang yang memiliki badan hukum yang
jelas.Selain itu, bisnis kecil sangat bergantung pada lingkungan pasar.Dari
sistem managerialnya pun berbeda, sistem managerial kewirausahawan lebih baik
dibandingkan sistem bisnis kecil. Kewirausahawan lebih meningkatkan hasil dari
suatu produknya, sedangkan bisnis kecil lebih meningkatkanpada laba yang akan
didapatkan.
Perbedaan antara kewiraswastaan dan bisnis kecil terletak pada visi
dan misi serta strategi untuk perkembangan usahanya. Pada wiraswasta adanya
visi,misi dan strategi dalam melanjutkan dan mengembangkan usahanya. Tetapi,
dalam bisnis kecil yang menjadi prioritas adalah tercapainya laba
sebesar-besarnya.
2.2.2 Karakteristik
Kewirausahaan
Pada hakekatnya, semua orang memiliki jiwa seorang wirausaha, yang
artinya semua orang bisa menjadi wirausaha.Akan tetapi, tidak semua orang bisa
menjadi wirausaha yang dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya
faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan sebagainya. Faktor ekonomi yang dapat
menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang wirausaha dapat berupa
ketidakadaannya dana untuk membangun sebuah usaha sehingga menghambat orang
tersebut tidak berwirausaha. Faktor lingkungan yang menyebabkan seseorang tidak
bisa menjadi seorang wirausaha adalah karena masyarakat yang tidak mendukung
berjalannya sebuah usaha yang dimiliki oleh orang tersebut. Faktor lain yang
dapat menyebabkan orang tidak bisa menjadi wirausaha adalah faktor dari dalam
diri orang tersebut, yang dapat berupa kurangnya minat atau keberanian dari
dalam diri seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Karena untuk menjadi
seorang wirausaha, kita harus siap untuk gagal.Dan hal tersebutlah yang jarang
dimiliki oleh masyarakat pada umumnya.Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri
atau karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausaha :
1.
Sifat Inovatif (Banyak Akal)
Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa lalu, tapi selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru atau memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerja. Dia cenderung melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif inovatif).
Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Dia tidak terpaku pada masa lalu, tapi selalu berpandangan ke depan untuk mencari cara-cara baru atau memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerja. Dia cenderung melakukan sesuatu dengan cara yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Termasuk dalam sifat inovatif ini adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan tertentu (imitatif inovatif).
2.
Memiliki Rasa Percaya Diri
Entah
karena takut salah atau karena hal lain, masyarakat masa kini menjadi tidak
memiliki kepercayaan diri. Hal tersebut terbukti saat mereka duduk dibangku pendidikan.
Saat ditanya oleh guru atau dosen, jarang diantara mereka yang berinisiatif
untuk mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan sang guru. Bahkan beberapa
diantara mereka lebih memilih ditunjuk daripada mengangkat tangan mereka.
3.
Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan
sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau
pegawainya. Seseorang tidak akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak
bisa memimpin, baik memimpin diri sendiri maupun memimpin orang lain.
Seorang
wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan
keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, dan lebih menonjol.
Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan
jasa-jasa yang dihasilkannya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada
dipasar. Ia selalu menampilkan produk-produk dan jasa-jasa baru dan berbeda
sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran.
Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu,
perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber
pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari
peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan
peluang. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh
tanpa kekuatan. Seorang wirausaha juga harus memiliki taktik mediator dan
negosiator daripada diktator. Dan masih banyak lagi karakteristik seorang
wirausahaan itu.
2.3 MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL
Dalam
perkembangannya, memulai bisnis menjadi lebih mudah dan lebih cepat
dibandingkan dulu, lebih banyak peluang saat ini dibandingkan yang pernah ada
dalam sejarah, serta kemampuan untuk mengumpulkan dan menerima informasi sedang
mencapai puncaknya. Walaupun demikian, calon wirausahawan harus tetap membuat
keputusan yang tepat saat memulainya. Mereka harus memutuskan dengan tepat cara
masuk ke dalam suatu bisnis. Dan berikut akan dijelaskan beberapa hal yang
harus diperhatikan.
2.3.1 Menyusun Rencana
Bisnis
Rencana bisnis adalah dokumen yang dibuat oleh
wirausahawan yang merangkum strategi bisnis untuk usulan perusahaan baru dan
cara strategi tersebut diimplementasikan. Ada tiga hal dalam menyusun rencana
bisnis :
1.
Menetapkan
Tujuan dan Sasaran
Ø Hal ini dibutuhkan untuk menentukan strategi produksi dan
pemasaran, unsur-unsur hukum dan organisasi, serta akuntansi dan keuangan.
2.
Peramalan
Penjualan ( sales forecasting )
Ø Ramalan penjualan adalah salah satu unsur penting rencana bisnis. Seorang wirausahawan harus
menunjukkan pemahaman tentang pasar terkini, kekuatan dan kelemahan
perusahaan-perusahaan yang ada, serta sarana yang akan digunakan perusahaan
untuk bersaing. Dari hal ini, dapat diperkirakan ukuran pabrik, toko, atau kantor yang diperlukan atau
memutuskan berapa banyak persediaan yang harus ada dan berapa banyak karyawan
yang harus dipekerjakan.
3.
Perencanaan
Keuangan
Ø Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah
semua aktivitas lain menjadi uang. Umumnya mencakup anggaran tunai, laporan
pendapatan, neraca, dan bagan titik impas ( brakeeven ). Dan yang paling
penting adalah anggaran kas, yang menunjukkan berapa banyak uang yang
dibutuhkan sebelum membuka bisnis dan berapa yang diperlukan untuk menjaga
bisnis itu tetap berjalan sebelum mulai mendapatkan laba.
2.3.2 Memulai Bisnis Kecil
Dalam memulai
suatu bisnis, seorang wirausahawan harus berkomitmen untuk menjadi pemilik
bisnis. Kemudian memilih industri dan pasar tempat ia bersaing, yang dimana
tidak hanya mempertimbangkan tren industri, tetapi juga harus sesuai dengan
minat dan bakat. Karena seorang wirausahawan harus benar-benar memahami sifat
dasar bisnis mereka. Berikut ada dua pilihan dalam memulai bisnis :
1.
Membeli
Bisnis yang Sudah Ada
Ø Ini merupakan pilihan yang direkomendasikan oleh para pakar. Karena
saat seorang wirausahawan membeli bisnis yang ada, umumnya, mereka membeli
bisnis yang berhasil. Karena bisnis tersebut telah membuktikan kemampuannya
menarik pelanggan dan menghasilkan laba. Bisnis tersebut juga sudah menjalin
hubungan dengan berbagai pihak yang meminjamkan uang, para pemasok, dan pihak
berkepentingan lainnya.
2.
Memulai
Dari Awal
Ø Pada beberapa calon wirausahawan, membentuk bisnis dari nol, menuangkan
segala pemikiran dan konsep bisnisnya dalam wadah tersebut, kemudian
menumbuhkannya menjadi suatu bisnis yang besar dan kokoh akan mendatangkan
suatu kepuasan tersendiri. Bisnis baru tidak akan menanggung kesalahan dari
pemilik sebelumnya. Selain itu juga dapat bebas memilih pihak yang meminjamkan
uang, para pemasok, pekerja, inventori, dan lokasi. Namun bisnis baru beresiko
lebih besar daripada bisnis yang sudah ada, karena mereka hanya membuat
perkiraan prospek ke depan. Berhasil tidaknya seorang wirausahawan bergantung
pada kemampuan mengidentifikasikan peluang suatu bisnis.
2.3.3 Membiayai Bisnis
Kecil
Dalam memulai
bisnis, baik yang sudah ada maupun yang baru, tentu saja tetap membutuhkan
dana. Sumber dana itu bisa berasal dari dana pribadi dan dana pinjaman. Namun
sumber dana pribadi merupakan sumber dana yang paling utamayang harus disiapkan
oleh calon wirausahawan. Hal ini dikarenakan mendapatkan uang dari bank,
investor independen, dan pinjaman pemerintah menuntut usaha ekstra. Berikut ada
beberapa alternatif investasi :
1.
Sumber
Investasi Lainnya
ü Perusahaan Modal Bersama adalah sekelompok investor kecil yang
menanamkan uangnya di perusahaan-perusahaan yang memiliki pertumbuhan pesat.
ü Small-Bussiness Investment Companies ( SBIC ) adalah
peprusahaan investasi yang diatur pemerintah federal yang meminjam uang dari
SBA untuk diinvestasikan atau dipinjamkan ke bisnis-bisnis kecil. SBIC sendiri
adalah investasi dari para pemilik sahamnya.
2.
Program
Keuangan SBA
Program untuk mendukung bisnis-bisnis kecil yang memenuhi standar
ukuran dan kemandirian. Dengan program tersebut, bisnis kecil lebih mudah
mendapatkan pinjaman.
3.
Program
SBA Lainnya
Meningkatkan keterampilan manajemen merupakan hal penting yang
harus diperhatikan para pemilik bisnis kecil. Dan SBA juga membantu dalam hal
tersebut dalam program Small Business Development Center ( SBDC ), yaitu
program SBA yang dirancang untuk mengkonsolidasi informasi dari berbagai
disiplin ilmu dan menyediakannya bagi bisnis kecil.
2.3.4
Waralaba
Waralaba adalah perjanjian yang mengatur
transaksi antara antara terwaralaba ( franchisee ) untuk membeli hak menjual
barang atau jasa dari terwaralaba (franchiser ). Waralaba mengizinkan
franchisee untuk menjual produk franchiser dan merupakan jalan yang bagus
menuju kewirausahaan. Sedangkan terwaralaba menerima ( melakukan investasi )
bukan hanya dalam bisnis yang sudah jadi melainkan juga bantuan ahli dalam
menjalankannya.
Keuntungan Pewaralaba : Dapat tumbuh cepat dengan menggunakan investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba.
Keuntungan Pewaralaba : Dapat tumbuh cepat dengan menggunakan investasi uang yang disediakan oleh terwaralaba.
Keuntungan
Terwaralaba : Memiliki bisnis
sendiri dan mendapatkan akses terhadap keterampilan manajemen bisnis pasar.
Terwaralaba tidak harus membangun bisnis langkah demi langkah, dan karena
setiap gerai waralaba sedikit banyak merupakan salinan darisetiap gerai lain,
maka kemungkinan gagalnya lebih kecil.
Kerugian
Waralaba :
Biaya awal, dimana harga masing-masing waralaba sangat bervariasi. Terwaralaba
bisa juga diwajibkan untuk menyumbang persentase penjualan kepada perusahaan
induk.
2.4
KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL
Meskipun
beberapa pemilik bisnis berhasil mengembangkan bisnisnya bahkan mendunia, tidak
sedikit pula pemilik bisnis dan wirausaha yang mengalami kegagalan. Berikut
akan dijelaskan beberapa alasan keberhasilan dan kegagalan suatu bisnis.
2.4.1 Tren Dalam Memulai
Bisnis Kecil
·
Kehadiran
E-Commerce
Atau disebut
juga perdagangan elektronis. Internet telah memberikan cara-cara baru dalam
melaksanakan bisnis, wirausahawan yang cerdik telah mampu menciptakan dan
memperluas bisnis-bisnis secara lebih cepat dan lebih mudah dibanding dulu.
·
Peralihan
dari bisnis besar
Saat ini semakin banyak orang yang
berasal dari suatu bisnis besar malah meninggalkan bisnis tersebut. Bukan
karena adanya ketidak cocokan dengan sistem operasinal bisnisnya, namun para
“mantan” pekerja tersebut menginginkan perkembangan yang lebih dengan cara
membuka usaha atau bisnis sendiri. Dimana hal ini didasari dengan
gagasan-gagasan baru yang ingin mereka kembangkan.
·
Peluang
bagi kaum minoritas dan wanita
Ribuan bisnis baru dimulai setiap
tahunnya termasuk perusahaan milik perempuan yang jumlahnya semakin meningkat
serta bisnis baru yang diluncurkan oleh orang afros amerika, hispanik dan
anggota kelompok minoritas lainnya. Jumlah perusahaan yang dimiliki oleh kaum
wanita dan minoritas bertumbuh dengan cepat disbanding dengan pertumbuhan
bisnis Amerika Serikat secara keseluruhan. Orang-orang yang memulai
perusahaan-perusahaan ini melihat kepemilikan dan operasi bisnis kecil sebagai
alternatif yang menarik dan menguntungkandibandingkan bekerja unuk orang lain.
·
Peluang
global
Peluang
pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor.
Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku
bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan
tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis
sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk
memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter
semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia
yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang
super.
Pesatnya
perubahan menyebabkan kiat-kiat bisnis di masa lalu menjadi usang untuk
diterapkan di era persaingan global sekarang. Dewasa ini akibat pesatnya
kemajuan di bidang teknologi informasi, transportasi, komunikasi, dunia usaha
mendapatkan tantangan baru dalam bentuk dunia tanpa batas yang menyebabkan arus
sumber daya bergerak dengan lebih bebas, yang juga berarti meningkatkan
persaingan di antara para pelaku bisnis untuk mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan.Bagi pelaku bisnis yang dinamis dan proaktif, sejumlah tantangan
dipandang sebagai peluang bagi peningkatan dan pengembangan usahanya di masa
depan. Terbukanya batas-batas negara telah mempermudah mobilitas dari suatu
negara ke negara yang lain.
·
Tingkat keberhasilan yang lebih baik
Minimnya
tingkat kegagalan yang dialami oleh bisnis-bisnis kecil dalam tahun-tahun
belakangan ini, menaik perhatiaan orang-orang yang ingin berwirausaha. Kurang
dari setengah dari semua bisnis baru bertahan lebih dari 18 bulan dan hanya
satu dari lima bertahan selama 10 tahun. Akan tetapi sekaang binis-bisnis baru
mempunyai peluang yang lebih besar untuk dapat bertahan. SBA memperkirakan
bahwa paling tidak 40% dari semua binis baru dapat berharap untuk bertahan
sampai 6 tahun.
2.4.2 Alasan-alasan
Kegagalan
Dalam dunia wirausaha memang banyak sekali tantangan yang
dihadapi, tantangan tersebut akan membuat pengusaha dihadapkan pada 2 pilihan,
yang pertama, adalah orang yang mengambil pilihan untuk menyerah dan menutup
buku dan mengubur semua kenangan buruk kegagalan dalam berwirausaha. Yang
kedua, adalah orang yang lantas berpikir dan menganalisa kesalahan dalam
berwirausaha, mencari solusi untuk bangkit kembali dan pantang menyerah. Dan
biasanya, pilihan kedua tersebut yang kelak akan mendapatkan hasil yang sesuai
dengan jerih payah dalam berusaha.
Mengapa
sejumlah bisnis berhasil sementara lainnya gagal ? walaupun tidak ada pola yang
tetap, ada beberapa faktor umum yang mempengaruhi kegagalan bisnis.
§ Manajerial
yang tidak kompeten (tidak berpengalaman)
Kewirausahaan dalam konteks usaha masyarakat, tetap perlu ada
pengalaman usaha. Apabila tidak tahu cara membuat keputusan dasar bisnis atau
memahami konsep dan prinsip dasar manajemen, maka kecil kemungkinan mereka bisa
berhasil dalam jangka panjang.
§ Kurang
memberi perhatian
Beberapa wirausahawan yang terlalu yakin bahwa usahanya berjalan
dengan lancar, hanya mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya. Tanpa
disadari bisnis kecil pun membutuhkan komitmen waktu yang sangat tinggi. Para
wirausahawan yang tidak mau mengabdikan waktu dan usaha yang diperlukan suatu
bisnis tidak akan mungkin dapat bertahan.
§ Sistem
kontrol yang lemah
Lemahnya sistem pengontrolan di setiap lini
perusahaan, seperti penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran biaya operasi
perusahaan terutama di bidang penjualan, sistem penjualannya, cara pencapaian
target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien, cara menjualnya,
cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya dan cara pemantauannya akan
menimbulkan masalah yang harus diwaspadai oleh para wirausahawan. Sistem
kontrol yang efektif sangat diperlukan untuk membantu agar bisnis tetap
bertahan. Apabila sitem kontrol tidak memberikan gejala-gejala akan terjadinya
masalah, manajer mungkin menghadapi masalah yang serius sebelum
kesulitan-kesuliatan yang lebih mudah terlihat menimpa mereka.
§ Kurangnya modal
Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh
pemilik bisnis. Pemilik bisnis dulu terlalu optimis dan tidak sabar. Wirausahawan sendiri sangat optimis mengenai
seberapa cepat mereka mulai mendapatkan laba. Selain itu pengelolaan modal
sangatlah diperlukan, dimana harus diusahakan untuk memisahkan serta memperhitungkan anggaran
dana usaha dan pribadi agar tidak terjadi percampuran dana.
2.4.3 Alasan-alasan Keberhasilan
Suatu manajemen
bisnis tidak akan berjalan tanpa adanya seorang manajer yang menahkodai bahtera
manajemen suatu perusahaan. Mungkin ada beberapa dari anda yang berfikir bahwa
hanya perusahaan besar saja yang memerlukan manajer. Untuk perusahaan kecil
tidak diperlukan manajer karena akan menambah pengeluaran sehingga bukannya
untung, perusahaan malah akan merugi.Namun, hal tersebut tidaklah benar karena
sebuah usaha memerlukan manajemen bisnis untuk bisa berjalan di jalur yang
benar dan berkembang. Oleh karena itulah diperlukan seorang manajer untuk
mengendalikan manajemen bisnis di dalam perusahaan.
Umumnya ada empat faktor dasar yang
dikemukakan untuk menjelaskan keberhasilan bisnis kecil, yaitu :
§ Kerja
keras, dorongan dan dedikasi
Para wirausahawan harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan
rela menghabiskan waktu dan usaha
sebanyak mungkin untuk dapat mewujudkannya.
§ Permintaan
pasar akan produk atau jasa yang disediakan
Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para
pemilik bisnis kecil melihat kemungkinan permintaan produk mereka di pasar.
§ Kompetensi
manajerial
Para wirausahawan dapat mendapatkan kompetensi melaui pelatihan
atau pengalaman yang didapat dengan berkecimpung dalam dunia bisnis sebelunnya
atau bahkan belajar dari keahlian orang lain.
§ Keberuntungan
Selain tiga faktor di atas, faktor lucky ( keberuntungan )
merupakan faktor penting. Memang tidak bisa diprediksi kapan keberuntungan akan
datang. Namun saat faktor itu datang di saat yang tepat, akan sangat membantu
keberhasilan suatu bisnis.
2.5 Kepemilikan Bisnis
Nonperusahaan
Semua operator
bisnis harus memutuskan bentuk kepemilikan apa ayng paling sesuai dengan tujuan
mereka Pilihan ini juga mempengaruhi banyak isu manajerial dan finansial,
sehingga sangat penting. Wirausahawan harus mempertimbangkan pilihan mereka
sendiri, kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang serta keuntungan dan
kerugian dari masing-masing bentuk.
2.5.1 Usaha Perseorangan
Perusahaan
perseorangan merupakan bentuk badan usaha yang hanya dimiliki oleh satu orang
dan menanggung seluruh resiko secara pribadi.Manajemen perusahaan dikelola oleh
pemilik, bahkan terkadang jabatan-jabatan tertentu seperti direktur; manajer;
atau bahkan sekaligus pelaksana harian di perusahaan tersebut dilakukan oleh
pemilik.
Pemilik
merupakan aktor utama dalam mengambil setiap kebijakaan dan keputusan
perusahaan, begitu pula dalam hal pengelolaan aktivitas perusahaan sehari-hari,
termasuk melakukan hubungan dengan para pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan.
Perusahaan perseorangan memiliki
struktur yang sederhana dengan kepemilikan tunggal serta memiliki tanggung
jawab tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan. Artinya, apabila harta
kekayaan perusahaan tidak mencukupi untuk membayar kewajibannya maka akan
digunakan harta milik pribadi guna melunasi utang-utang perusahaan.
§ Keuntungan
1. Pendirian
perusahaan perseorangan sangat mudah dan tidak berbelit-belit;
2. Perusahaan
perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang memiliki
modal dan bidang usaha yang terbatas;
3. Tidak
terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu
mengeluarkan biaya yang berlebihan;
4. Memilki
keleluasaan dalam hal mengambil keputusan, baik menentukan arah perusahaan atau
hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan;
5. Dalam
hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur
perusahaan jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya;
6. Dalam
hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak badan, namun semua pendapatan
tetap harus bayar pajak perorangan; dan semua keuntungan menjadi milik pemilik
dan dapat digunakan secara bebas oleh pemilik.
§ Kekurangan
Utamanya
adalah Tanggung jawab tak terbatas. Yang artinya pemilik tunggal menanggung
semua hutang yang terjadi dalam bisnis. Kerugian lainnya adalah kurangnya
kesinambungan dimana usaha perseorangan bubar bila pemiliknya meninggal.
Walaupun bisnis dapat direorganisasi
oleh pengganti, eksekutor atau ahli waris mungkin harus menjual asset-asetnya.
Selain itu usaha perseorangan sering mengalami kesulitan dalam meminjam uang
untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya, dikarenakan pihak peminjam uang
(bank) merasa khawatir bahawa mereka tidak akan mampu mengembalikan pinjaman
jika pemilik mengalami bangkrut.
2.5.2 Persekutuan
Perusahaan persekutuan adalah badan usaha yang dimiliki oleh
dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan bisnis. Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan adalah firma dan
persekutuan komanditer alias cv. Untuk mendirikan badan usaha persekutuan
membutuhkan izin khusus pada instansi pemerintah yang terkait. Selain itu
persekutuan juga menginvestasikan jumlah uang yang sama atau tidak sama dan
bisa mendapatkan laba yang tidak ada hubungannya dengan investasi mereka.
§ Keuntungan
1. Kemudahan dalam membentuk suatu usaha
persekutuan. Usaha persekutuan mudah dibentuk bila telah tercapai suatu
kesepakatan umum antar tiap sekutu yang hendak bekerja sama, seperti: pembagian
keuntungan, tanggung jawab tiap sekutu, modal yang hendak disetor, dan proses
pembubaran kerja sama bila hal tersebut terjadi.
2. Terintegrasinya kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki tiap sekutu. Dalam suatu usaha persekutuan, setiap sekutu akan
memadukan keseluruhan bakat, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya dalam
upaya mengoperasikan usaha dengan lebih efektif bila dibandingkan dengan usaha perseorangan.
3. Ketersediaan modal. Dengan mengumpulkan seluruh
modal yang dimiliki oleh tiap sekutu maka ketersediaan modal tidak menjadi
suatu masalah. Hal ini karena terjadi akumulasi modal yang disetor oleh tiap
sekutu. Selain itu bank lebih suka memberikan pinjaman kepada perusahaan yang
tidak tergantung pada individu.
4. Kemudahan dalam menarik karyawan yang handal.
Suatu usaha persekutuan dapat dengan mudah mendapatkan karyawan yang handal
dibandingkan dengan badan usaha perseorangan, karena
karyawan yang handal tersebut dapat dijadikan sekutu kerja dalam usaha
persekutuan tersebut. Hal ini biasa terjadi dalam kantor pengacara atau kantor
akuntan publik, seperti: Kantor pengacara “Adnan Buyung dan Rekan”, Kantor
Akuntan Publik “Hanadi Sudjendro dan Rekan”.
5. Keuntungan pajak. Seperti halnya usaha
perseorangan, pajak yang harus dibayar oleh usaha
persekutuan dihitung sebagai pajak pendapatan pribadi tiap sekutu yang tarif
pajaknya lebih kecil bila dibandingkan dengan tarif pajak yang harus dibayar
oleh perusahaan perseroan sebagai suatu usaha.
§ Kerugian
1. Tanggung jawab yang tak terbatas. Seperti dalam usaha perseorangan, tiap
anggota persekutuan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Bila salah satu
anggota persekutuan menimbulkan kerugian atas nama persekutuan yang melebihi
kekayaan persekutuan, maka anggota lainnya wajib memenuhi kerugian yang timbul
tersebut.
2. Keterbatasan usia usaha persekutuan.
Kelangsungan hidup usaha persekutuan tergantung pada tiap sekutu yang bergabung
di dalamnya. Bila salah satu sekutu meninggal, cacat, atau keluar maka
persekutuan tersebut pun terancam kelangsungan hidupnya. Untuk mencegah hal
tersebut maka perlu dibuat suatu perjanjian kesepakatan persekutuan yang
mengatur bila hal-hal tersebut terjadi.
3. Kemungkinan konflik yang terjadi di antara
sekutu. Persekutuan yang ada mengandung pula konflik yang mungkin terjadi
akibat perbedaan visi dan pendapat antar sekutu, yang mungkin lahir karena
perbedaan latar belakang hidup, pendidikan, dan karakter mental anggota
persekutuan.
4. Kesulitan dalam membubarkan usaha persekutuan.
Dalam sebuah persekutuan, seorang anggota tidak dapat menarik modal yang telah
disetor tanpa persetujuan anggota persekutuan lainnya. Jika aggota persekutuan
bermaksud keluar dari persekutuan, maka perlu dicari sekutu baru yang dapat
diterima oleh sekutu lainnya.
·
Alternatif Persekutuan
Umum
Secara umum Persekutuan dapat
didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih
untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan
untuk memperoleh laba. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1.
Persekutuan Firma
Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan perusahaan dengan menggunkan nama bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan. Namun bentuk bisnis ini paling kurang populer. Untuk menyelesaikan beberapa masalah yang melekat pada persekutuan ini, khususnya tanggung jawab yang tak terbatas, beberapa persekutuan telah mencoba kesepakatan alternatif. Salah satunya Persekutuan komanditer atau lebih dikenal dengan CV.
Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan perusahaan dengan menggunkan nama bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan. Namun bentuk bisnis ini paling kurang populer. Untuk menyelesaikan beberapa masalah yang melekat pada persekutuan ini, khususnya tanggung jawab yang tak terbatas, beberapa persekutuan telah mencoba kesepakatan alternatif. Salah satunya Persekutuan komanditer atau lebih dikenal dengan CV.
2.
Persekutuan Komanditer ( CV )
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.
a.Sekutu Aktif,adalah Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaandanbertanggung
jawab penuh atas kelangsungan hidup dan
pertumbuhan bisnis itu.
b. Sekutu Pasif, adalah
Sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola perusahaan.
Dalam master limited partnership (MLP) organisasi menjual saham kepada
investor di pasar public seperti PasarSaham New
York. MLP sendiri merupakan
bentuk kepemilikan yang menjual saham kepada investor yang menerima laba dan
membayar pajak atas pendapatan dari laba.
2.5.3 Koperasi
Koperasi
adalahorganisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh beberapa orang demi
kepentingan bersama. Ada beberapa kelebihan dari koperasi, yaitu :
1.
Koperasi memiliki sifat terbuka dan sukarela,
siapa saja boleh menjadi anggota asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku.
2.
Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib tidak
memberatkan anggotanya.
3.
Masing-masing anggota memiliki pendapat atau
hak suara tang sama, tidak berdasarkan besarnya jumlah bmodal yang disimpannya.
Adapula kelemahannya, yaitu :
1.
Modal yang terbatas menjadi kendala sulitnya
koperasi berkembang.
2.
Pengurus koperasi yang melakukan kecurangan
atau tidak jujur dalam pengelolaan.
3.
Kurangnya pendidikan dan kerja sama antara
pengurus, pengawas dan anggotanya.
4.
Balas jasa yang diberikan karena terbatasnya
modal.
2.6 PERUSAHAAN
Perusahaan adalah
bisnis yang secara hukum dianggap sebagai entitasyang terpisah dari
pemilik-pemiliknya dan bertanggung jawab atas hutang-hutangnya sendiri (
tanggung jawab pemilik terbatas pada besarnya investasi mereka ).
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan perusahaan adalah sebagai berikut :
·
Menuntut dan dituntut
·
Membeli, menahan, dan menjual properti miliknya
·
Membuat dan menjual produk kepada konsumen
·
Melakukan kejahatan dan diadili serta dihukum
atas kejahatan tersebut
§ Keuntungan
Perusahaan
1.
Keuntungan terbesar dalam perusahaan adalah Tanggung
jawab terbatas ( limited liability ), yaitu prinsip legal dimana tanggung
jawab para investor atas hutang-hutang perusahaannya terbatas hanya pada
investasi pribadi mereka di perusahaan.
2.
Kontinuitas berdirinya perusahaan.
3.
Kontinuitas manajerial oleh management
profesional.
4.
Pengadaan uang yang tidak terbatas, hal ini
tergantung pada sehat tidaknya tingkat perekonomian perusahaan.
§ Kerugian
Perusahaan
1.
Karena mudahnya perpindahan kepemilikan saham,
hal ini menyulitkan kehidupan para manajernya.
2.
Biaya awal ( start-up cost ). Karena dalam
pendiriannya, perusahaan diatur secara ketat dan harus memenuhi persyaratan
legal yang sangat rumit dari negara bagian tempat akta pendirian perusahaan
dikeluarkan.
3.
Kerugian terbesar sebuah perusahaan adalah Pajak Ganda, dimana pajak dikenakan pada
laba pendapatan perusahaan dan laba pendapatan para investor.
2.6.1 Jenis Perusahaan
Berikut jenis-jenis perusahaan beserta ciri dan
contohnya :
§ Jenis
|
§ Ciri
|
§ Contoh
|
§ Tertutup ( Closely Held Corporation ) /
§ Pribadi ( Private Corporation )
|
§
Saham
dimiliki hanya oleh sedikit orang.
§
Dikenai
pajak perusahaan.
|
§
Blue
Cross / Blue Shield, Mastercard, Primestar
|
§ Terbuka ( Publicly Held Corporation ) /
§ Publik ( Public Corporation )
|
§
Saham
dimiliki banyak investor.
§
Dikenai
pajak perusahaan.
|
§
Dell
Computer, Starbucks, Texas Instrument
|
§ S Corporation
|
§
Dikelola
seperti perusahaan tertutup.
§
Terkena
peraturan tambahan.
§
Dikenai
pajak persekutuan.
|
§
Minglewood
Associates, Entech Pest Systems, Frontier Bank
|
§ Limited Liability Corporation
§ ( LLC )
|
§
Dikelola
seperti perusahaan terbuka.
§
Terkena
peraturan tambahan.
§
Dikenai
pajak persekutuan.
|
§
Pacific
Northwest Associates, Global Ground Support, Ritz Carlton
|
§ Profesional
|
§
Dikelola
seperti persekutuan.
§
Dikenai
pajak persekutuan.
§
Tanggung
jawab bisnis yang terbatas.
§
Tanggung
jawab profesional yang tidak terbatas.
|
§
Norman
Hui, DDS & Associates, B & H Engineering, Anderson, McCoy & Orta
|
§ Multinasional / Transnasional
|
§
Melintas
batas-batas nasional.
§
Terkena
pertaturan dalam berbagai negara yang berbeda.
|
§
Toyota,
Nestle, General Electric
|
2.6.2 Mengelola Perusahaan
o
Pemerintahan Perusahaan ( Corporate Governance
)
Yaitu
peranan para badanpengendali dalam pembuatan keputusan perusahaan. Para badan
pengendali ini terdiri atas :
1.
Pemegang Saham ( Stockholders / Shareholders ),
yaitu pemilik perusahaan yang sesungguhnya / investor yang membeli saham
kepemilikan. Perusahaan menjual saham kepada para investor yang kemudian
menjadi pemegang saham. Laba didistribusikan ke para pemegang saham dalam
bentuk dividen. Ada dua bentuk saham, yaitu :
§ Saham Preferen,
yaitu saham yang menjamin dividen tetap bagi pemegangnya dan memiliki prioritas
klaim atas kekayaan perusahaan tetapi tidak memiliki hak memberikan suara dalam
perusahaan.
§ Saham Biasa (
Common Stock ), yaitu saham yang
menjamin adanya hak memberikan suara ( voting ) pada perusahaan tetapi memiliki
klaim terakhir atas kekayaan perusahaan.
2.
Dewan Direksi, yaitu suatu kelompok individu
yang dipilih oleh para pemegang saham untuk mengawasi manajemen perusahaan.Mereka
secara legal bertanggung jawab atas segala tindakan perusahaan. Mulai dari
laporan tahunan kepada para pemegang saham, penetapan kebijakan atas dividen,
pengeluaran utama, serta gaji dan tunjangan para eksekutif.
3.
Officer Perusahaan, yaitu manajer puncak yang
dipekerjakan oleh dewan direksi untuk menjalankan perusahaan sehari-hari.
Biasanya dikepalai oleh Chief Executive
Officer ( CEO ), yang bertanggung
jawab terhadap keseluruhan kinerja perusahaan. Officer lain biasanya meliputi
seorang presiden, yang berwenang terhadap manajemen intern, dan wakil presiden
yang mengatur bermacam-macam bidang fungsional seperti pemasaran atau
operasional.
2.6.3 Persoalan Khusus dalam Kepemilikan
Perusahaan
o
Usaha Patungan dan Aliansi Strategis
Aliansi
Strategis adalah dimana dua atau
lebih organisasi bekerja sama dalam proyek demi keuntungan timbal balik. Dan
apabila para sekutu berbagi kepemilikan ( patungan ) perusahaan, hal itu
disebut Usaha Patungan ( Joint Venture ).
o
Rencana Kepemilikan Saham Karyawan
Biasanya
disebut ESOP ( Employee Stock Ownership Plan ). Dalam hal ini, karyawan
dimungkinkan untuk dapat memiliki saham perusahaan dalam jumlah yang cukup
besar melalui dana perwalian yang yang didirikan atas nama para karyawan.
o
Kepemilikan Institusional
Yaitu investor
besar, seperti usaha dana yayasan dan dana pensiun, yang membeli saham
perusahaan dalam jumlah besar.
o
Merger
dan Akuisisi ( M & A )
Merger terjadi
apabila dua perusahaan bergabung untuk
menciptakan perusahaan baru. Biasanya dua perusahaan ini mempunyai ukuran yang
sama, meskipun salah satu perusahaan memiliki kontrol lebih besar. Sedangkan Akuisisi
terjadi apabila sebuah perusahaan membeli perusahaan lain sepenuhnya dan
membentuk perusahaan baru. Keduanya memungkinkan perusahaan meningkatkan lini
produk, memperluas operasi, go internasional, dan menciptakan perusahaan baru.
o
Divestur
dan Spin-Off
Divestur adalah strategi dimana
suatu perusahaan menjual atau lebih unit bisnisnya. Biasanya dikarenakan
perusahaan tersebut perlu lebih berfokus pada bisnis intinya, lalu kemudian
menjual bisnis-bisnis yang tidak terkait dan/atau kurang bagus kinerjanya. Dan
apabila perusahaan dapat menjual sebagian dadri dirinya sebagai modal, strategi
ini dikenal sebagai Spin-Off. Spin-Off berarti juga bahwa sebuah perusahaan
memutuskan bahwa satu atau lebih unit bisnisnya sebenarnya dapat bernilai lebih
besar apabila dijadikan perusahaan terpisah.
BAB III
PENUTUP
Demikian
makalah Bisnis Pengantartentang “Memahami
Kewirausahaan dan Kepemilikan Bisnis
Baru”ini kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan,
mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Dalam
menjalankan bisnis ( baik bisnis baru, maupun bisnis yang sudah ada ), ada
beberapa hal yang perlu diperhitungkan dan diidentifikasi, serta direncanakan,
agar dapat meminimalisir kegagalan dalam berbisnis. Memang resiko kegagalan
selalu ada, namun hal itu bisa ditekan apabila kita memperhatikan
langkah-langkah detail dalam berbisnis.
Kita
bisa melihat keberhasilan perusahaan-perusahaan besar yang namanya sudah
mendunia sebagai motivasi dalam berbisnis, dan menimbulkan pertanyaan, “Apa
yang membuat bisnis itu berhasil ?”. Kemudian melihat kegagalan suatu bisnis (
besar maupun kecil ) sebagai acuan koreksi atau evaluasi, dan menimbulkan
pertanyaan, “Apa yang membuat mereka gagal ?”.
Perencanaan
matang dalam pembuatan konsep suatu bisnis sangat dibutuhkan agar suatu bisnis
tidak berjalan apa adanya. Dan keberhasilan maupun kegagalan suatu bisnis
sangat bergantung pada kemampuan pelaku bisnis megidentifikasi peluang-peluang
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan
Jilid 1, Erlangga : Jakarta.
Ø Louis E. Boone dan David L. Kurtz, 2006, Contemporary business,edisi 11
(diterjemahkan oleh : Ali Akbar Yulianto dan Krista), Salemba Empat, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar